Inilah Rangkaian Pertemuan Forum G20 di Indonesia Tahun 2022

JAKARTA, lintasbabel.id - Rangkaian pertemuan forum G20 melibatkan serangkaian pertemuan, dari tingkat menteri hingga tingkat engagement group. Sebagai presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".

Dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (1/12/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, bahwa Indonesia akan berfokus untuk mengerjakan tiga hal, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Baca Juga

Bali Larang Aktivitas Keluar Masuk Hewan Ternak untuk Cegah PMK saat G20

Rangkaian Pertemuan Forum G20 kali ini, akan membahas berbagai persoalan prioritas di bidang kesehatan, yaitu membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan responnya.

G20 Indonesia terdiri dari beragam pertemuan (sekitar 157 pertemuan) yang akan digelar di beberapa kota di Indonesia. Sekitar 19 kota selain Bali akan dilibatkan, seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam - Bintan, Belitung, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, Malang, dan lainnya.

Berikut ini sejumlah rangkaian pertemuan forum G20, Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 :

Baca Juga

Kerugian Keuangan yang Besar Akibat Pandemi, Dorong G20 Bahas Isu Kesehatan

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah pertemuan puncak yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20. Pada KTT sebelumnya di 2021, presidensi Italia berfokus pada tiga pilar yang bertujuan untuk menjadi pionir dalam memastikan respons internasional yang cepat terhadap pandemi Covid-19. KTT juga membahas akses diagnostik, terapi, dan vaksin yang merata di seluruh dunia, sambil membangun ketahanan terhadap kesehatan masa depan.

Editor : Muri Setiawan