Firdaus menceritakan kisah selama terombang-ambing di tengah laut, mulai dari tidak makan sampai sempat meminta bantuan ke beberapa kapal yang melintas. Namun, dia malah dikira perompak dan kapal tidak berani mendekat.
"Ada minta bantu, cuma mungkin mereka takut mendekat karena saya pakai speed. Tidak ada (makanan), cuma ada persiapan air sedikit. Saya sempat mabuk, jadi saya tidak sempat makan, nasi yang saya bawa sudah basi," ucapnya.
Firdaus saat tiba di Pesisir Pantai Bukit Terak, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (16/3/2024). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.
Menurut Firdaus, dirinya sudah berlayar dari Musi Banyu Asin (Muba), Provinsi Sumsel menuju Bangka Barat, Provinsi Babel hampir satu jam, hingga akhirnya kehabisan BBM dan terbawa arus.
"Saya nggak ada persiapan jangkar, jadi kebawa arus ke arah sumsel. Kalau berangkat dari muba sudah sekitar 45 menit, hampir satu jam. Kalau normal setengah jam sampai, kalau angin teduh," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan