BANGKA TENGAH, iNews.id - Desa Beluluk Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), masuk dalam nominasi 3 terbaik Kampung Pancasila KASAD Award tahun 2023. Dalam penilaian akhir ini, Desa Beluluk dikunjungi langsung Ketua Tim Penilai Kampung Pancasila, Kolonel. Arm. Stefy Jantje Nuhunjanan bersama tim penilai lainnya.
Sejumlah fasilitas desa pun turut ditinjau oleh tim penilai yang didampingi langsung oleh Bupati Bateng, Algafry Rahman.
"KASAD Award Kampung Pancasila ini adalah program unggulan dari KASAD yang mencoba untuk meramu dalam suatu perlombaan bagi seluruh daerah se-Indonesia. Awal kita menemukan sebanyak 30 kandidat juara dan kemudian kita melakukan penilaian-penilaian, sehingga terpilihlah 6 wilayah di Indonesia. Setelah berbagai proses penilaian maka terpilihlah 3 wilayah perkotaan terbaik di Indonesia, salah satunya adalah Desa Beluluk ini. Makanya kita secara langsung datang ke sini untuk melakukan penilaian langsung," ujar Ketua Tim Penilai KASAD Award Kampung Pancasila, Kolonel. Arm. Stefy Jantje Nuhunjanan, pada Selasa (24/10/2023).
Salah satu indikator penilaiannya, kata dia, yakni bagaimana kehidupan toleransi antar masyarakat yang ada di desa, kemudian bagaimana implementasi dari butir-butir dari Pancasila.
"Indikator penilaiannya ini yakni bagaimana kehidupan toleransi antar masyarakat di desa ini, kemudian bagaimana masyarakat mengimplementasikan butir-butir dari Pancasila tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bateng, Algafry Rahman mengaku sangat bersyukur salah satu desa yang ada di daerahnya terpilih sebagai 3 desa nominator KASAD Award Kampung Pancasila.
"Saya sangat bersyukur Desa Beluluk ini masuk dalam nomitor pemenang KASAD Award Kampung Pancasila. Selain itu kita bersyukur juga Kabupaten Bangka Tengah menjadi perhatian. Kita juga selalu berkoordinasi dengan Pak Dandim dan juga Pak Danrem, dan masyarakat serta stakeholder bagaimana kita menciptakan kerukunan di antara kita, dan salah satu landasan kita adalah Pancasila," ujar Algafry.
Editor : Muri Setiawan