Untuk prosesi tata rias yang dilakukan di SMK N 1 Mentok, tak jauh dari kawasan Stadion, Ketua Sanggar Kampuseni Mentok itu menambahkan semuanya difasilitasi dinas pendidikan. Setelah selesai make up, sore itu pihaknya hendak berangkat ke stadion.
"Ternyata oleh penjaga kita tak dikasih masuk, seharusnya sudah tahu ini talent kasih waktu dan tempat masuk sebentar untuk bus, penari turun bisnya keluar. Jadi terpaksa kita jalan kaki tak pakai sandal kerikil. Kostum binturong itu juga seharusnya surprise tapi sudah dilihat orang duluan," katanya.
"Terkait ada pernyataan yang viral di medsos itu, itu pernyataan pribadi dia, bukan atas nama kami dari sanggar kampuseni. Karena dari kita walapun bagaimana insiden itu tetap mengapresiasi Pemda yang telah melibatkan seluruh seniman Babar. Kalau dalam acara ini menggunakan koreografer atau seniman lain mungkin kami akan kecewa tapi ini kami dipercaya untuk menggarap ini kami sangat berterima kasih," katanya.
Editor : Muri Setiawan