Penemuan ini dipublikasikan pada 2014 di jurnal Resuscitation.
"Mereka menjelaskan detail lengkap tentang apa yang terjadi pada mereka, dan dalam salah satu kasus tersebut, kami berhasil mengonfirmasi (detailnya), untuk pertama kali, seperti yang terjadi selama kursus hingga 5 menit," kata Parnia.
Ini mengejutkan, karena korteks serebral biasanya mati dalam 2 hingga 20 detik setelah kehilangan oksigen. Parnia dan kawan-kawan kini mencoba mengeksplorasi fenomena ini secara sistematis.
Datanya belum dipublikasikan, tetapi para peneliti telah membawa komputer ke kamar pasien yang mengalami serangan jantung untuk memberikan rangsangan audio dan visual selama resusitasi. Idenya, ungkap Parnia, adalah untuk menguji kesadaran dengan menyampaikan kata acak atau kumpulan kata sebagai semacam "prime".
Jika orang tersebut bertahan dan sadar kembali, para peneliti meminta mereka untuk menyebutkan sebuah kata dalam kategori itu, untuk melihat apakah mereka lebih mungkin dibandingkan pasien yang tidak diperlihatkan kata yang muncul dengan kata yang ditampilkan saat mereka sedang dalam keadaan datar. Para peneliti juga memantau aktivitas otak pasien selama proses resusitasi.
Dalam data awal yang dipresentasikan pada Simposium Ilmu Resusitasi Asosiasi Jantung Amerika 2019, 165 pasien diuji, 44 selamat dan 21 diwawancarai. Dari 21 itu, empat ingatan yang dilaporkan, termasuk merasakan kedamaian dan kegembiraan, melihat kerabat dan mendengar orang-orang di ruangan itu berbicara.
Editor : Muri Setiawan