JAKARTA, lintasbabel.id - BBM jenis Premium bakal hilang dari peredaran. Ini menyusul rencana pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dalam waktu dekat. Disebut-sebut, realisasi rencana itu pada tahun 2022.
Pemerintah kini tengah melakukan masa transisi, dimana BBM RON 90 akan menjadi bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Jumat (24/12/2021).
Saat ini Premium RON 88 hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil. Kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik, menjadi salah satu penyebabnya.
Tidak hanya BBM jenis Premium, pemerintah juga akan menghapus BBM Pertalite. Dimana, pemerintah juga tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan yang nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," kata Soerjaningsih.
Proses shifting Pertalite ke Pertamax ini juga menjadi salah satu bahasan FGD agar peralihan ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Sehingga kami juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat," kata Soerja.
Perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14%, untuk selanjutnya dengan perubahan ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27%.
Sementara itu, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, ketentuan terkait BBM premium adalah kewenangan pemerintah.
"Pertamina akan menjalankan penugasan sesuai yang diberikan Pemerintah," kata Irto saat dihubungi, Jakarta seperti dilansir dari IDXChannel.
Diakui Irto, saat ini konsumsi BBM jenis Premium sudah menurun. Sebab, masyarakat sudah lebih cerdas dalam memilih kualitas BBM.
"Iya masyarakat sudah bijak memilih BBM berkualitas," katanya.
Editor : Muri Setiawan