Upaya yang harus dimanfaatkan dari limbah rumah tangga ini berkaitan dengan ketahanan pangan, dikarenakan lahan di Bangka Belitung memiliki status lahan dengan mayoritas status lahan kritis yang mencapai seluas 123.000 ha akibat aktivitas penambangan bijih timah (Ridwan 2022), tetapi menurut catatan (Walhi Babel 2022), menyebutkan bahwa angka lahan kritis lebih luas dari data ini, pada tahun 2017, lalu mereka menyebutkan seluas 1 juta ha di pulau ini dalam kondisi kritis.
Jumlah ini mencapai 62 persen dari luas daratan Babel. Kerusakan lahan ini terutama disebabkan aktivitas tambang timah. Total luas Kepulauan Babel sendiri tercatat 1,6 juta Ha. Seluas 3/4 luas tersebut masuk dalam wilayah IUP Pertambangan skala besar maupun inkonvensional.
Menurut mereka, pertambangan tak hanya merusak lingkungan hidup melainkan juga membahayakan kehidupan rakyat. sehingga wilayah Bangka Belitung rentan secara ketahanan pangan, bumbu dan makanan pokok yang disuplai dari luar daerah.
Menurut (Bappeda 2022), ada tiga aspek yang dapat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan yaitu sebagai berikut :
- Ketersediaan pangan berkaitan dengan peningkatan produksi pangan.
- Penguatan cadangan pangan.
- Penyediaan pangan berbasis lokal.
Editor : Muri Setiawan