MOSCOW, Lintasbabel.iNews.id - Presiden Vladimir Putin secara tidak langsung menuding adanya motif persaingan bisnis dibalik peristiwa meledaknya pipa gas Nord Stream I dan II. Putin berkeyakinan bahwa insiden tersebut merupakan aksi sabotase.
Dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Putin menyebutkan bahwa Amerika Serikat menjadi pihak yang paling diuntungkan atas insiden yang mengakibatkan Rusia tidak bisa memasok gas ke Eropa ini
"Jelas siapa yang diuntungkan sistem gas yang tersisa sekarang akan memainkan peran geopolitik yang lebih penting. Ini adalah rute Polandia, [tautan] Yamal-Eropa, dan ada dua jalur pipa di Ukraina - Rusia pernah membayar untuk membangun semua itu. Dan tentu saja AS sekarang dapat menjual energi dengan harga lebih tinggi," kata Putin di forum Pekan Energi Rusia, Rabu, 12 Oktober 2022.
Ditambahkan Putin, sabotase ini membuat AS mendapat keuntungan besar karena dapat menjual gas cair (LNG) dengan harga yang lebih tinggi dan menciptakan ketidakstabilan pasokan gas yang sangat dibutuhkan Eropa.
“Kami melihat ini baru-baru ini, ketika kapal tanker AS yang membawa LNG ke Eropa berbalik di tengah jalan dan mengubah tujuan karena pemasok LNG telah ditawari harga yang lebih baik di tempat lain. Dan kepentingan pelanggan Eropa diabaikan,”kata Putin.
Rusia sendiri telah mengumumkan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi terkait kerusakan yang terjadi pada pipa gas bawah laut Nord Stream I dan II yang sejauh ini diyakini oleh Kremlin sebagai akibat dari sabotase.
Sementara belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang mengakibatkan terhentinya pasokan gas Rusia ke negara-negara Eropa ini.
Editor : Muri Setiawan