get app
inews
Aa Text
Read Next : Akan Hadir Turnamen Pinalti, Diinisiasi oleh Anak Muda Dusun Tambang 25, Pendaftaran Sampai 26 Juni

5 Tragedi Berdarah Sepak Bola Dunia, Kanjuruhan Nomor 2 Terbanyak Makan Korban Jiwa

Senin, 03 Oktober 2022 | 19:03 WIB
header img
Dampak Mengalami Panic Crowds Saat Suasana Ricuh seperti Tragedi di Kanjuruhan. Foto : Istimewa.

MALANG, lintasbabel.id- Tragedi berdarah dalam kericuan dunia sepak bola bukan kali ini terjadi. Namun, insiden yang menewaskan 127 orang di Liga 1 2022-2023 antara laga Arema FC vs Persebaya masuk tragedi terbesar kedua dalam sepanjang sejarah sepak bola dunia.

Laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2. Kekalahan itu diduga menjadi pemicu kerusuhan.

Berikut 5 tragedi berdarah di sepak bola:

1. Tragedi Kathmandu, Nepal

Sebanyak 93 orang tewas di Stadion Nasional Kathmandu, Nepal, pada 1988. Insiden mengerikan itu terjadi pada laga sepak bola lokal antara Janakpur Cigarette Factory vs Liberation Army. Kencangnya tiupan angin menjadi awal dari tragedi berdarah ini. 

Hujan es mengakibatkan suporter berusaha berlarian menyelamatkan diri lantaran stadion yang sebagian besar tidak beratap. Kepanikan itu menyebabkan ratusan orang terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri dan menelan 93 korban jiwa. 

 

2. Tragedi Hillsborough

Tragedi Hillsborough mengubah wajah sepak bola Inggris. Kerusuhan yang terjadi pada 15 Maret 1989 di Stadion Hillsborough, Sheffield, menampar wajah negara tersebut. Sebanyak 96 orang tewas karena massa yang tak terkendali saat hendak menyaksikan laga semifinal Piala FA.

Insiden itu direspons dengan beragam aturan ketat soal pengendalian massa serta dihilangkannya tribune berdiri di stadion-stadion di seantero Inggris. Tragedi ini sungguh memukul Liverpool lantaran 96 orang yang tewas itu merupakan pendukung mereka. 

3. Tragedi Accra

Insiden berikutnya terjadi di Stadion Accra, Ghana, pada 2001. Pertemuan antara dua klub papan atas di negara tersebut, Heart of Oak vs Kotoko, diwarnai insiden berdarah. Ulah penggemar Kotoko yang melempari berbagai benda ke lapangan direspons polisi dengan gas air mata.

Penonton yang panik lantas berusaha melarikan diri. Nahas, pintu-pintu keluar stadion tidak mau terbuka. Sebanyak 126 orang tewas akibat insiden tersebut. 

 

4. Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, langsung menjadi salah satu tragedi paling mematikan di sepak bola. Khusus bagi Indonesia, ini adalah tragedi sepak bola yang paling memilukan. Betapa tidak, sebanyak 127 orang dikonfirmasi tewas. 

Lagi, keputusan petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah penonton menjadi pemicu. Ribuan orang yang panik berusaha menyelamatkan diri. Ratusan orang tewas akibat sesak napas dan terinjak-injak di stadion. 

5. Tragedi Stadion Nasional Peru

Insiden berdarah paling mengerikan di sepak bola terjadi pada 1964 di Stadion Nasional Peru, Lima. Laga kualifikasi Olimpiade yang mempertemukan Timnas Peru melawan Timnas Argentina, berakhir mengerikan.

Gol Peru di menit akhir yang dianulir wasit menjadi pemicunya. Puluhan ribu suporter berusaha menginvasi lapangan, yang direspons kepolisian dengan tindakan tegas. Kepanikan yang melanda suporter, menjadi pemicu tewasnya 328 orang. 

Serupa dengan tragedi di Accra, penggemar panik dan berusaha menyelamatkan diri, tetapi pintu stadion tidak mau terbuka. Alhasil, ratusan orang tewas karena terinjak-injak di stadion.

 

Artikel ini telah diterbitkan di halaman iNews.id dengan judul "5 Tragedi Berdarah dalam Sepak Bola Dunia, Insiden Kanjuruhan Jadi Terbesar ke-2"

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut