BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Bangka Barat (Babar) terus berupaya agar hewan ternak sapi yang ada di luar daerah dapat masuk ke Bangka Barat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang hari raya Idul Adha 2022.
Kabid Peternakan Distangan Babar Agung Ari Wibowo, menyampaikan hewan sapi untuk qurban diperkirakan akan mulai masuk pada pertengahan bulan ini.
"Untuk sapi insya Allah kami optimis bahwa untuk kebutuhan qurban bisa terpenuhi karena sapi mulai sudah masuk dari sapi potong maupun sapi qurban . Jadi untuk kawan-kawan pelaku usaha dari Bangka Barat mungkin diperkirakan untuk qurban dipertengahan bulan Juni bisa masuk " kata Agung Ari Wibowo, Jumat (3/6/2022).
Selain itu, kata Agung, hewan ternak sapi untuk kebutuhan sehari-sehari juga banyak yang telah masuk dan dipastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
"Untuk kebutuhan harian, sudah banyak yang masuk mulai hari Selasa, 1 Juni kemarin sudah masuk sapi dari Lampung Kami optimis bisa memenuhi kebutuhan hari raya qurban," tuturnya.
Namun, sebelum sapi dari luar masuk, Agung meminta para peternak terlebih dahulu melaporkan ke pihaknya untuk dibuatkan sertifikat sehat, supaya meyakinkan pembeli.
"Jadi, kami tetep memantau lalu lintas ternak terutama untuk yang kebutuhan qurban yang masuk ke Bangka Barat ataupun lalu lintas antar kecamatan. Jadi yang kami harapkan bagi pelaku usaha yang mau melaluintaskan ternak bisa melaporkan kedinas jadi nanti kita buatkan sertifikat, jadi kami bisa cek dulu kesehatannya, jadi untuk lebih meyakinkan pembeli juga," ungkapnya.
Agus menambahkan, ntuk kasus PMK di Bangka Barat saat ini aman. Karena belum ada laporan kasus terbaru hewan sapi yang terkonfirmasi PMK.
"Untuk kasus, tidak ada perkembangan kasus dan kemarin sapi yang dinyatakan positif sudah sembuh. Kalau Bangka Barat masuknya kezona kuning karena sudah ada kasus positif tapi untuk daerah lain itu sebenarnya sudah termasuk zona merah. Jadi Bangka Barat relatif aman," ucapnya.
Terkait harga, Agung mengatakan adanya biaya tambahan untuk menyalurkan sapi yang menyebabkan harga daging sapi masih tinggi di pasaran.
"Kalau harga di pasaran sendiri kisaran 150 sampai 160 ribu, karena memang dari sananya juga harganya tinggi apalagi dengan adanya kasus PMK harus ada tambahan biaya untuk uji dan lain-lainnya untuk karantina, " ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait