Untuk itu dia meminta ke pemerintah pusat agar larangan untuk ekspor CPO ditinjau ulang.
"Kondisi riil existing di lapangan daya tampung tanki-tanki perusahaan-perusahaan sawit yang ada disini sudah full tanki, sedangkan keluar daerah mereka tidak bisa karena tidak ada pembeli, sedang ekapor ada larangan, inilah yang harus ditinjau ulang," ucapnya.
Usai orasi di depan kantor Bupati, ratusan petani sawit melanjutkan aksi damainya ke kantor DPRD Beltim guna menyampaikan hal yang serupa.
Bupati Beltim menerima para pengunjuk rasa. (Foto: lintasbabel.id/ Suharli)
Inilah 3 tuntutan dari aksi keprihatinan APKASINDO Beltim:
1. Meminta Presiden Joko Widodo, melalui Bupati, untuk meninjau ulang kebijakan Larangan Ekspor Sawit dan Produk Minyak Goreng serta Bahan Bakunya, karena dampaknya langsung ke harga TBS petani.
2. Meminta Bupati mendukung distribusi MGS terkhusus yang subsidi BPDPKS di Kabupaten Belitung Timur
3. Meminta Bupati supaya mendukung pendirian PKS dan Pabrik Minyak Goreng Petani di Kabupaten Belitung Timur.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait