Tak Berdaya Ditengah Ancaman Kebangkrutan, Sri Langka Minta Bantuan ke IMF

Aditya Pratama
Infografis Sri Lanka Bangkrut, Gagal Bayar Utang dan Politik Dinasti. (SindoNews)

Adapun RFI biasanya diberikan kepada negara anggota IMF dengan kebutuhan pendanaan mendesak, seperti kenaikan harga komoditas yang tajam, bencana alam atau konflik. Hal ini tidak mengharuskan negara untuk memiliki rencana untuk merestrukturisasi ekonominya.

Pekan lalu, pemerintah Sri Lanka mengatakan untuk sementara akan alami gagal bayar 35,5 miliar dolar AS dalam utang luar negeri karena pandemi dan perang di Ukraina. Hal ini membuat tidak mungkin negara tersebut untuk melakukan pembayaran kepada kreditur luar negeri. 

Pada hari Senin, Kementerian Keuangan Sri Lanka mengkonfirmasi bahwa mereka akan kehilangan 78 juta dolar AS dalam pembayaran suku bunga obligasi negara internasional. Seorang juru bicara mengatakan kepada BBC bahwa ini sejalan dengan keputusan kebijakan pemerintah untuk menghentikan pembayaran asing. 

Jika pembayaran suku bunga yang terlambat tidak dilakukan dalam masa tenggang 30 hari, itu akan menandai gagal bayar pertama Sri Lanka atas utang luar negerinya sejak kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1948. 

Pekan lalu, dua lembaga pemeringkat kredit utama lainnya juga memperingatkan bahwa Sri Lanka berada di ambang gagal bayar utangnya. Peringkat kredit dimaksudkan untuk membantu investor memahami tingkat risiko yang mereka hadapi saat membeli instrumen keuangan, dalam hal ini utang suatu negara atau obligasi negara. 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network