LONDON, lintasbabel.id - Sejumlah investor kecewa terkait skandal penilaian kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) Bank Dunia dengan China. Isu skandal tersebut, disebut bisa menurunkan kepercayaan investor, terhadap Bank Dunia (World Bank) sebagai pemberi peringkat.
Dilansir dari Reuters, Senin (20/9/2021), peringkat soal kemudahan berbisnis tersebut diterbitkan Bank Dunia sejak 2003. Sebagimana diketahui, Ease of Doing Business telah menjadi acuan investor di dunia.
"Berbagai model kuantitatif risiko dibangun menjadi peringkat bisnis. Uang dan investasi digelontorkan mengacu pada laporan tersebut," kata Tim Ash dari BlueBay Asset Management.
Dengan adanya isu skandal antara Bank Dunia, dipastikan menurunkan kepercayaan investor terhadap Bank Dunia.
Berdasarkan laporan Investigasi oleh firma hukum WilmerHale, atas permintaan Komite Etika Bank Dunia menemukan, bahwa Kepala Bank Dunia termasuk Kristalina Georgieva yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), menekan stafnya untuk meningkatka skor China pada laporan EODB 2018.
Pada saat itu, pemberi pinjaman multilateral yang berbasis di Washington sedang mencari dukungan China untuk meningkatkan modal besar. Namun segala tuduhan itu dibantah Georgieva.
Ia menyangkal, investigasi yang dilakukan oleh Komite Etik Bank Dunia. Pihaknya juga telah memberikan pernyataan secara resmi kepada Dewan Eksekutif IMF.
Kepala Ekonom Renaissance Capital Charles Robertson mengatakan, pada dasarnya skor kemudahan berbisnis telah kehilangan kredibilitas bertahun-tahun.
Sementara itu, Himpunan Advokasi Jaringan Keadilan Pajak menyambut baik penyelidikan oleh komite etik.
"Pertanyaan besar selanjutnya, bagaimana bisa menghapus korupsi yang kini telah tampak dari institusi tersebut," kata CEO Himpunan Advokasi yang berbasis di Inggris ini.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait