Lebih lanjut Dwi menyampaikan, secara keseluruhan hasil penjualan minyak dan gas yang mencapai USD 9,42 miliar. Dari jumlah tersebut distribusi penerimaan untuk negara mencapai USD 4,36 miliar atau sebesar 46,3%, bagian KKKS sebesar USD 3,36 miliar atau sebesar 38,9%, sedangkan sisanya adalah cost recovery sebesar USD miliar atau sebesar 14,8%.
Dwi menambahkan bahwa meskipun biaya-biaya KKKS dapat dijaga untuk efisien, beberapa aktivitas utama hulu migas di triwulan pertama 2022 sudah melampaui capaian pada triwulan yang sama tahun lalu.
“Pada triwulan pertama, jumlah pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan, workover dan well service lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2021. Ini menunjukkan upaya koordinasi yang dilakukan oleh manajemen SKK Migas dengan melakukan kunjungan lapangan diawal tahun dan dilanjutkan koordinasi oleh fungsi terkait berjalan dengan baik," ujar Dwi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait