Ia menambahkan, sebagai bentuk tanggungjawab, Erzaldi mengatakan siswa tersebut telah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pengobatan.
"Dari tangungjawab sekarang sudah dibawa ke rumah sakit, untuk dirawat dan yang penting syarat ketika mereka praktik disana, nanti soal kesehatan, kemampuan oke dan lain sebagainya, tetapi mana kita tahu jiwa, makanya ada dites psikotes," tegasnya.
Selain itu juga Erzaldi mengatakan, dipilihnya lokasi dan tempat praktik kerja industri (prakerin) siswa SMKN 4 Pangkalpinang di LPK Bahtera Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah dilakukan kerjasama sebelumnya.
"Kalau tempat sudah kita rekomendasikan ini memang sudah ada kerjasamanya. Tidak serta merta kita baru mencari, baru mau kesitu. Tidak, kita sudah kerjasama lebih awal," katanya.
Dia mengatakan, penyebab praktik kerja industri dilakukan sejumlah siswa SMKN 4 di luar Babel karena keterbatasan fasilitas yang tersedia saat ini.
"Karena fasilitas ada di luar, kita tidak bisa, makanya sekarang sudah kita tingkatkan, dahulu untuk mengambil sertifikat saja keluar. Sekarang kita sudah ada disni se-Sumatera ada dua SMKN 4 dan Medan untuk pelaut itu. Untuk praktiknya memang harus keluar, kita tidak ada pangkalan ikan disini. TPI kita mana ada perusahan kapal yang besar tidak ada," terangnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait