PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Penyidik Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bangka Belitung mulai menangi kasus hilangnya belasan ventilator di RSUP Dr (HC) Ir Soekarno.
Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah membenarkan, jika Polda Babel telah menerima laporan dugaan hilangnya alat kesehatan (Alkes) berupa ventilator di RSUP Soekarno tersebut.
"Informasi yang kita terima sudah ada laporan masuk ke kita Polda Babel, pada Kamis tanggal 3 Juli 2025 lalu, dan saat ini kasusnya sudah ditangani oleh penyidik subdit III Ditresķrimum Polda Babel," kata Fauzan Sukmawansyah, Rabu (9/7/2025).
Diungkapkan Fauzan, pihak penyidik juga telah mendatangi RSUP, untuk melakukan pengecekan terkait dugaan hilangnya alkes jenis ventilator tersebut.
"Tim sudah turun ke RSUP untuk pengecekan TKP, termasuk memeriksa beberapa pihak dari rumah sakit itu. Namun untuk hasil sementara ini kita masih menunggu dari penyidik," ujar Fauzan.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani sangat marah, karena 17 unit ventilator di RSUP Dr (HC) Ir Soekarno, hingga menonjobakan dirut di RSUP, dr Ira Ajeng Astried.
"Saya juga merasa aneh, bisa alat medis pernapasan itu bisa hilang di RSUP, di RSUP itu kan ada CCTV-nya, tapi kenapa kok bisa hilang sampai tidak ada yang tahu sama sekali," kata Hidayat Arsani, Selasa (1/7/2025) lalu.
Hilangnya alat kesehatan tersebut, kata dia, belum tahu apakah saat berada di dalam gudang atau sedang digunakan.
"Kita belum tahu pasti hilangnya, apakah di simpan di gudang atau sedang digunakan, karena sampai kini belum jelas, apa lagi alat medis kesehatan ventilator yang hilang di RSUP itu, ditafsir mencapai kerugian 15 miliar rupiah sekian," ucapnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait