BULAN suci Ramadan tinggal menghitung hari. Bulan ini sangat dirindukan dan dinantikan oleh seluruh kaum Muslimin di dunia, karena banyak sekali amalam-amalan yang dapat menambah pahala. Beberapa ibadah tertentu juga hanya bisa dilakukan pada saat Ramadan, seperti Puasa 30 hari berturut-turut dan Sholat Tarawih.
Selain itu, di bulan ini juga Allah Subhanahu wata'ala membukakan pintu keberkahan dan ampunannya kepada semua umat Islam.
Terkait ibadah sunnah di bulan Ramadan, sholat Tarawih menjadi bagian penting saat Ramadan. Niat dan tata cara melaksanakan Tarawih sangat ingin diketahui banyak kaum Muslimin menjelang bulan Ramadan tahun ini.
Perlu dipahami bahwa, dinamakan Sholat Tarawih dikarenakan orang yang melaksanakan ibadah sunah di malam Ramadan ini beristirahat sejenak di antara dua kali salam atau setiap empat rakaat.
Dari sanalah kemudian setiap empat rakaat (dengan dua salam) disebut Tarwihah, dan semuanya disebut Sholat Tarawih. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Al Hafiz Ibnu Hajar al 'Asqallaaniy dalam kitab 'Fath al-Baari Syarah al-Bukhari' sebagai berikut:
سُمِّيَتِ الصَّلَاةُ فِي الْجَمَاعَةِ فِي لَيَالِي رَمَضَانَ التَّرَاوِيحَ لِأَنَّهُمْ أَوَّلَ مَا اجْتَمَعُوْا عَلَيْهَا كَانُوا يَسْتَرِيحُوْنَ بَيْنَ كُلِّ تَسْلِيمَتَيْنِ .
Artinya: "Sholat jamaah yang dilaksanakan pada setiap malam bulan Ramadan dinamai Tarawih karena para sahabat pertama kali melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam."
Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, istilah Tarawih belum dikenal. Rasulullah dalam hadis-hadisnya juga tidak pernah menyebut kata-kata Tarawih.
Semua bentuk ibadah sunah yang dilaksanakan pada malam hari, lebih familier disebut Qiyam Ramadhan, tidak disebut Sholat Tarawih sebagaimana banyak ditemukan dalam teks-teks hadis.
Seperti sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (صحيح مسلم)
Artinya: "Siapa saja yang melaksanakan ibadah pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu."
Dalam riwayat hadis shahih mengatakan sholat Qiyam Ramadhan secara berjamaah di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wassallam hanya beberapa malam. Nabi melaksanakan sholat Qiyam Ramadhan secara berjamaah hanya dalam dua atau tiga kali kesempatan. Seperti terdapat dalam keterangan hadis sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي الْمَسْجِدِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ قَالَ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ. (صحيح مسلم)
Artinya: "Dari Aisyah sesungguhnya Rasulullah pada satu malam sholat di masjid, maka para sahabat mengikuti beliau sholat. Kemudian beliau sholat pada malam berikutnya, para sahabat yang ikut berjamaah menjadi makin banyak.
Selanjutnya pada malam ketiga atau keempat para sahabat berkumpul ternyata Rasulullah tidak keluar menemui mereka. Keesokan harinya beliau berkata: 'Aku mengetahui apa yang kalian lakukan tadi malam. Tidak ada yang menghalangiku keluar menemui kalian selain dari kekhawatiranku kalau-kalau sholat itu diwajibkan atas kalian.' Yang demikian itu terjadi di bulan Ramadan."
Sholat Tarawih hukumnya sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan) bagi setiap laki-laki dan perempuan yang dilaksanakan pada tiap malam bulan Ramadan. Waktu pelaksanaan Sholat Tarawih dimulai bakda Sholat Isya, berakhir sampai terbit fajar.
Bagi yang belum melaksanakan Sholat Isya, tidak diperkenankan melakukan Sholat Tarawih. Bahkan Sholat Tarawih-nya menjadi tidak sah. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf Ibn Ibrahim al Ardabiliy:
وَالتَّـرَاوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْـعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ , وَلَوْ صَـلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ أَوْ قَبْلَ فَرْضِ الْعِشَاءِ بَطَلَتْ .
Artinya: "Sholat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Seandainya seseorang sholat 4 rakaat dengan satu salam, atau ia Sholat Tarawih sebelum sholat fardhu Isya maka batal Sholat Tarawih-nya."
Tata cara yang afdhal dalam Sholat Tarawih adalah dikerjakan setelah melakukan sholat fardu Isya dan bakdiyah Isya. Lebih utama lagi apabila Sholat Tarawih dikerjakan pada akhir malam.
Adapun niat Sholat Tarawih beserta tata caranya adalah sebagai berikut:
1. Berniat di dalam hati. Diniatkan mengerjakan Sholat Tarawih sebagai imam/makmum semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta'ala.
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa.
أللهُ أَكْبَرْ
Allahuakbar.
Ketika takbir sunah mengangkat kedua tangan. Bagi laki-laki dengan cara posisi tangan berada di atas pundak, jari-jari agak direnggangkan, ujung jari-jari diluruskan dengan daun telinga bagian atas dan condong ke arah kiblat.
3. Membaca doa iftitah.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang." (HR Muslim 2/99)
4. Kemudian membaca Surah Al Fatihah.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismillahir rahmaa nirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamiin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
5. Dilanjutkan membaca surat di Alquran yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) jika bertindak sebagai imam. Dianjurkan membaca surah-surah pendek.
6. Kemudian rukuk. Saat rukuk membaca tasbih tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (dibaca 3 kali)
Artinya: "Maha suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.
7. Iktidal setelah rukuk, bangkit dan tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau dada (perempuan) sambil membaca:
سمع الله لمن حمده
Sami'allaahu liman hamidah
Artinya: "Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memujinya."
Setelah berdiri tegak, lalu membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu."
8. Sujud selesai iktidal, lakukan sujud dengan dahi menyentuh lantai sambil membaca tasbih tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur dan dengan memuji-Nya."
9. Duduk di antara dua sujud sambil membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku."
10. Sujud kedua. Gerakan sujud kedua membaca dengan bacaan yang sama sebelumnya.
11. Berdiri mengerjakan rakaat kedua. Gerakan-gerakan dan bacaannya seperti rakaat pertama.
12. Setelah sujud kedua di rakaat kedua, langsung duduk tasyahud akhir.
Posisi duduk yang disunnatkan dalam tasyahhud awal adalah duduk tawarruk, yaitu duduk dengan telapak kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya ditekuk, sedangkan telapak kaki kiri ada di bawah tulang kering, sehingga pantat sebelah kiri menempel ke tempat shalat.
Posisi kedua tangan berada di atas paha, serta jari-jari tangan kanan dalam keadaan menggenggam selain jari telunjuk, sedangkan ujung ibu jari menyentuh pangkal jari telunjuk. Bacaan tasyahhud akhir:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كََمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا اَنْتَ أَعْلَمًُ بِهِ مِنِّى. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَإِلَهَ إَلاَّ اَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ اَللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ فَاغْفِرْلِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِى اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah Allah mudah-mudahan tetap tercurahkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan semoga tetap terlimpahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang shalih-shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah barakah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi barakah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
15. Membaca salam.
َالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamualaikum warohmatullah. (dua kali ke kanan dan kiri)
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait