Saat itu L pun menyampaikan kepada Arya untuk berhati-hati. Namun, lanjut L, Arya tetap ngotot. Dia pun kembali menirukan jawaban Arya, yang mengatakan kenyataan memang begitu.
Saat itu L kembali berpesan kepada Arya untuk hati-hati menyampaikan pemberitaan. L mengatakan bahwa Arya tak perlu menghargai dirinya dalam hal ini, namun ia menyarankan untuk menghargai rekan-rekannya yang saat ini masih memegang prinsip kehati-hatian.
L kemudian beralasan karena ini menyangkut orang ramai dan suasana yang sedang memanas. Meski demikian, L meyakinkan, bukan maksud dirinya mau mengkebiri kebebasan seorang jurnalis.
L menjelaskan situasi pertengkaran kecil antara L dan Arya pun terus memanas hingga banyak orang yang datang.
"Kawan-kawan la makin ramai ngerundong, tiba-tiba dari belakang aku (ada orang) yang menarik dia. Aku dak tahu, yang pasti die ne ndak ade depukul. sempat ngelawan die, lepas, terus kutarik, la udah la, balik la," ungkap L.
Bahkan, setelah itu, lanjut L, Arya sempat dicegat, namun dicegah olehmya. Dia mengatakan Kalau wartawan kurang puas, lanjut L, silahkan datang ke lokasi, ada ratusan saksi.
L dengan tegas menyangkal apa yang disangkakan terhadapnya. Hal ini sebagaimana disebutkan di beberapa media, yang mana kuasa hukum belitongbetuah.com meyebutkan bahwa L melarang Arya untuk melakukan tugasnya sebagai jusrnalis di Belitung Timur.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait