Ridwan juga menitipkan pesan kepada masyarakat Desa Pusuk, untuk menjaga perpustakaan apung ini, yang dinilai sangat strategis karena berpapasan langsung dengan hutan mangrove sehingga dapat pula difungsikan sebagai salah satu opsional pariwisata di Bangka Barat.
"Kita harus bersinergi untuk mendukung dan merawat pondok baca ini dari berbagai macam sisi. Sementara kita saat ini baru support buku, yang membangun pondok baca ini adalah anak-anak kita dari BEM PolmanBabel bersama pihak Desa, jika kita hanya berharap pada APBD akan sangat sulit untuk terealisasi program yang seperti ini, tapi ketika unsur-unsur masyarakat kita yang ada di Bangka Barat, di Kecamatan, di Desa maupun bagian bagian pemerhati masalah literasi sudah bergabung dan bertekad untuk membangun ini, ya Alhamdulillah," katanya.
Tak hanya pembuatan Perpustakaan Apung saja. BEM Polman Babel juga melaksanakan kegiatan pembelajaran ke dua sekolah yang ada di Desa Pusuk, yakni SDN 4 Kelapa dan SDN 21 Kelapa.
Perpustakaan Apung Desa Pusuk Kabupaten Bangka Barat yang diinisiasi oleh BEM Polman Babel. (Foto: Istimewa)
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait