BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Setiap memasuki musim kemarau, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Sejiran Setason (TSS) Bangka Bart selalu kekurangan sumber air baku, lantaran hanya memanfaatkan kolam tampung hujan bekas tambang.
Sumber air baku Perumdam Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat, di Kolong Argo Tirto, Kecamatan Mentok. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.
Seperti di tahun 2024 ini, baru memasuki musim kemarau, sumber air baku telah mengalami penyusutan sebanyak 50 cm, dan memaksa pihak Perumdam mengurangi jam operasional suplay air ke masyarakat.
Direktur Perumdam TSS Babar, Najamuddin mengatakan, apabila kemarau terus berlanjut, ketersediaan sumber air baku, masih mampu bertahan hingga 3 bulan kedepan dengan mengambil air dari kolam bekas tambang di sekitar air baku.
"Total debit air keseluruhan 115 liter per detik dengan jumlah pelanggan 6.000, sudah mengalami pengurangan, karena sumbernya terjadi penurunan. Kita harap panas yang ekstrem ini tidak terlalu lama," ucapnya, Selasa (6/8/2024).
Melihat kondisi seperti ini, dan hampir setiap tahun kekurangan air baku. Najamuddin akan meminta Pemerintah Pusat untuk membuat embung sumber air baku dengan kapasitas penampungan yang besar.
"Kita sampaikan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU bahwa Bangka Belitung ini wajib memikirkan untuk sumber air baku berskala besar," ujarnya.
Menurut Najamuddin, pemerintah dapat menerapkan apa yang sudah dilakukan Kota Batam yang memanfaatkan air laut.
"Contohnya di wilayah Batam, wilayahnya hampir sama dengan kita mereka tidak memiliki sungai besar di tengah kota, tapi mereka berkecukupan. Mereka metodenya membuat DAM air laut sehingga menjadi air tawar," katanya.
Dengan adanya sumber air baku yang besar, setiap musim kemarau tiba, pihak Perumdam tidak perlu lagi kesusahan dan jumlah pelanggan dapat tambah.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait