Kali ini, tidak lagi menjadi orang nomor dua, M Sopian maju di Pilwako 2024 sebagai Walikota Pangkalpinang, menggandeng Suparlan Dulaspar, mantan Kepala Dinas PUPR Kota Pangkalpinang. Keduanya memilih jargon SOPAN. Menariknya, Suparlan adalah orang yang sempat melaporkan Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil ke KPK beberapa waktu lalu atas dugaan menerima gratifikasi, atas fee proyek senilai Rp50 juta pada akhir tahun 2021 lalu.
Molen Gandeng Masagus Hakim
Maulan Aklil alias Molen, nama yang mulai terkenal sejak tahun 2018 lalu. Sebelumnya, tidak ada yang tau siapa sosok yang satu ini. Molen lahir Kota Pangkalpinang pada tanggal 4 Maret 1976.
Usai menamatkan pendidikan di SMAN 1 Sungailiat, Bangka, Molen hijrah ke daerah seberang yakni Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 1993. Di sana dia menjadi PNS di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 1999-2013 sebagai Kepala BKD. Tahun 2015 dia diangkat sebagai Pj Bupati Ogan Komering Ulu (OKU).
Lulusan Universitas Sriwijaya (Unsri) ini mulai dikenal publik Kota Pangkalpinang sejak Pilwako 2018, yang kala itu berpasangan dengan Muhammad Sopian. Keduanya pun menang di pilkada tersebut, mengungguli Saparudin-Edison Taher.
Sepanjang karirnya di pemerintahan, Molen sempat diterpa sejumlah isu kurang sedap, yang paling diingat publik adalah dirinya sempat dilaporkan ke KPK oleh mantan anak buahnya sendiri (Suparlan Dulaspar) terkait dugaan gratifikasi proyek senilai Rp50 juta. Terakhir terkait dirinya yang diperiksa KPK lantaran aksi pamer harta atau flexing istrinya.
Kabar flexing ini sempat membuat Molen pusing tujuh keliling, bahkan beberapa saat setelah berita flexing ramai di media, postingan sang istri di media sosial pribadinya dihapus, terutama yang ada kaitannya dengan tas branded, dan jam tangan mewah. Sebagai informasi, istri Molen menjadi caleg terpilih DPRD Babel pada Pileg 2024 lalu.
Kali ini, Molen menggandeng Masagus Hakim, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, yang "diangkut" Molen dari Palembang.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait