Jika sebelumnya dia menjadi wakil walikota, kali ini dia maju sebagai orang nomor satu di Pangkalpinang. Karir Muhammad Sopian terbilang cukup panjang, dimana dia memulainya dari seorang abdi negara alias pegawai negeri sipil (PNS), tepatnya pada tahun 1986. Tahun 1995, dia menjabat sebagai Lurah Bukit Merapin, kemudian sebagai Camat Rangkui di tahun 2011-2013.
Di sinilah karir politik Sopian bermula, dia dipinang oleh Muhammad Irwansyah sebagai Wakil Walikota untuk bertarung di Pilwako tanggal 26 Juni 2013 silam. Pasangan dengan jargon Sekawan ini memenangi kontestasi putaran kedua dengan raihan 35.399 suara atau 52,57 persen, unggul dari pasangan Saparudin-Maulan Aklil yang hanya meraih 47,43 persen atau sebanyak 31.942 suara.
Pada Pilwako kala itu, terdapat 7 pasangan calon walikota dan wakil walikota yakni, Naziarto-Nursaadah, Thomas Japri-Yulianto Satin, Ridwan Thalib-Sarpin, Saparudin-Maulan Aklil, Irwansyah-Sopian, Bahar Buasan-Herman Faizuddin, dan Malikul Amjad-Eka Mulya.
Sopian kembali maju pada Pilwako 2018, namun kali ini menjadi pasangan kompetitornya dulu, yakni Maulan Aklil dengan slogan SMS (Senyum Molen Sopian). Lagi-lagi, Molen-Sopian sukses memenangi pilkada dengan 41,59 persen suara (31.792).
Mereka mengungguli 3 pasangan lainnya, seperti Rinaldi Abdullah-Benediktus Sarjulianto (6.562/ 8,58%), Saparudin-Edison (25.283/ 33,07%), dan Endang Kusumawaty-Ismiryadi (12.812/ 16,76%).
Nama Sopian lekat dengan candaan warung kopi beberapa warga Kota Pangkalpinang, "Sebenar e urang mileh Sopian, Wawan menang karne ade Sopian, Molen menang karne urang mileh Sopian, urang tau e ade Sopian di situ". Begitulah kira-kira obrolan ringan penikmat kopi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait