"Walhasil dari manipulasi dan rekayasa yang dibentuk Kades sehingga terpilih istrinya dalam pemilihan tersebut karena tak ada Perdes yang mengatur pemilihan tersebut. Sehingga banyak warga yg diluar RT 03 ikut memilih. Kami mohon keadilannya," ucap YH mewakili warga.
Terkait protes tentang pemilihan Ketua RT yang dinilai tidak transparan, Kades Merawang sempat mengatakan akan menggelar pemilihan ulang Ketua RT. Hanya saja janji tersebut tidak juga direalisasikan, sehingga warga yang memprotes prosesi pemilihan ketua RT pertama merasa kecewa.
"Kemarin sudah diungkapkan Kades Merawang akan ada pemilihan ulang. Hanya saja sampai hari ini tidak ada realisasinya," tutur YH.
YH mengatakan, sebagian warga tak ingin lagi dipimpin oleh Ketua RT yang juga notabene-nya sebagai mucikari sebuah wisma di eks lokalisasi Sambung Giri.
"Kami ga mau lagi dipimpin seorang Mucikari. Kalo dulu suaminya. Sekarang istrinya. Sama saja ujungnya kan tidak ada perubahan," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait