Pertama kali melihat sosok Dewi Kian, Arya Damar yang sudah tumbuh menjadi pemuda dewasa itu, mengakui bahwa pilihan Kanjeng Ramanya terhadap perempuan dari Negeri Tirai Bambu itu tak keliru. Dewi Kian adalah seorang yang berpenampilan menarik, anggun, dan memancarkan aura cahaya yang penuh dengan keindahan.
"Kanjeng Rama memang pintar dalam memilih perempuan-perempuan cantik yang dinikahinya, terutama sosok Dewi Kian ini," kata hatinya.
Tetapi, Arya Damar sembari mengingat isi pesan yang dititipkan Sang Prabu kepada dirinya yaitu tak boleh menyentuh-nya sampai Dewi Kian melahirkan si jabang bayi dari rahimnya.
Dewi Kian Dipersunting Arya Damar
Di awal abad ke-15, Kerjaan Majapahit dan Dinasti Ming China memiliki hubungan yang baik. Maka atas keharmonisan ini, sang Raja Dinasti Ming (diperkirakan Kaisar Zheng Tong) mengutus seorang putri bernama Tan Eng Kian atau Dewi Kian yang sangat cantik, terpelajar, halus, dan bertatakrama ke Trowulan (Ibu Kota Majapahit).
Niat Kaisar sederhana, mempererat hubungan baik antar kedua kerajaan, dengan mempersembahkan sebuah pernikahan antar kerajaan. Hal ini disambut baik oleh Raja Majapahit yang kala itu dipimpin oleh Prabu Brawijaya V.
Pernikahan merekapun terlaksana, hubungan antara kerajaan Majapahit dan China semakin erat. Efeknya adalah terbukanya keran kedatangan warga China ke Nusantara, khususnya ke Pulau Jawa. Kebanyakan mereka menetap dan beranak pinak di pantai utara Jawa.
Editor : Muri Setiawan