Pemerintah Jalur Gaza mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menghancurkan sebagian unit perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Shifa, menyerang lantai atas gedung bedah serta departemen kardiologi dan bangsal bersalin dan menembaki saluran oksigen di pusat medis. Akibatnya, dua bayi lahir prematur dan enam orang lainnya meninggal.
Belakangan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menulis di halaman X (sebelumnya Twitter) bahwa rumah sakit sudah tiga hari tanpa listrik dan air, bagian rawat inap tidak berfungsi dan jumlah kematian di antara pasien telah meningkat secara signifikan.
Sebaliknya, Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengatakan bahwa militer akan membantu mengevakuasi anak-anak dari unit anak rumah sakit tersebut karena ia menekankan bahwa gedung tersebut tidak dikepung. Namun Direktur Rumah Sakit, Muhammad Abu Salmiya, membantah laporan tersebut.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait