Layang-layang peserta umumnya tubuhnya berbentuk bulatan dan dibawah seperti bulan sabit, dengan tambahan tali dipunggung layangan yang dapat mengeluarkan suara dengungan.
Angin kencang menjadi tantangan para perserta, sulitnya mengendalikan layangan, Tak jarang menyebabkan tali layang-layang melilit satu sama lain sehingga menyembabkan layangan jatuh.
"Anginnya cukup kencang jadi sulit ngendalikannya," ujar Takim perserta lomba layangan.
Satu diantara pengrajin layangan Adi Darmanda, mengatakan jenis layangan yang dipertandingan tersebut dapat dibuatnya dalam waktu dua hari.
Berbahan dasar bambu yang diraut, kemudian dibentuk sedemikian rupa. jenis bambu yang keras namun tetap lentur, warga lokal menyebutnya dengan nama bulo betong.
"Kalau untuk jualan variasi, kalau ukuran kecil satu meter itu Rp100.000, selain itu tergantung tingkat kerumitannya juga," ujar Adi Darmanda.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait