Menteri Tito juga menekankan untuk memperkuat cadangan air dengan melakukan gerakan nasional menghadapi El Nino dalam rangka untuk kesediaan air di daerah masing-masing air kolam, misalnya sistem irigasi. Ia mengajak pemda membuat terobosan kreatif sesuai kondisi daerahnya.
Kemudian, juga perlunya terus melakukan gerakan tanam terutama yang sekarang sedang naik seperti cabai rawit, dan cabai merah yang menjadi komoditas pemberi andil utama terhadap penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ada tiga komoditas penyumbang kenaikan IPH sampai dengan minggu keempat Agustus, di antaranya cabai rawit, cabai merah, dan beras.
Namun, ada komoditas yang mengalami penurunan dan tidak lagi menjadi pemberi andil utama kenaikan IPH, seperti daging ayam ras dan telur ayam ras. Beras mengalami peningkatan harga di beberapa kabupaten/kota, dan menjadi komoditas pemberi andil utama kenaikan IPH di minggu keempat Agustus ini.
"Penyebabnya tentunya pasokan beras yang mulai berkurang seiring penurunan aktivitas panen, dan nanti mungkin saya juga akan sampaikan memang ada kecenderungan di bulan-bulan di akhir tahun itu, pada umumnya harga beras lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan di tahun tersebut. Adapun secara berurutan harga beras dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah tertinggi di Papua, Maluku, kemudian Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa karena Jawa memang lumbung padi nasional," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait