Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Hanandjoeddin bergabung dengan Satuan Permukaan Darat Jepang bernama Ozawa Butai di Malang, Jawa Timur. Tiga tahun kemudian, pada 15 Agustus 1945 bertepatan dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu, satuan ini lantas dibubarkan.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, HAS Hanandjoeddin aktif terlibat dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dia terlibat dalam pertempuran-pertempuran sengit melawan pasukan Belanda yang berusaha menguasai kembali wilayah Indonesia.
HAS Hanandjoeddin kemudian memimpin Kelompok Pemuda Bagian Utara untuk bergabung bersama Badan Keamanan Rakyat (BKR) Malang, yang belakangan menjadi Divisi III Jawa Timur.
Oktober 1945 dibentuk BKR Udara (BKRO) Malang, cikal bakal Tentara Keamanan Rakyat, dimana Hanandjoeddin dinobatkan sebagai Pelaksana Teknis Lapangannya.
Sebulan kemudian, 12 November 1945, Hanandjoeddin mengikuti Sekolah Militer yang didirikan oleh Panglima Divisi III. Sekolah Militer ini sendiri diinisiasi setelah pasukan sekutu berhasil merebut Kota Surabaya pada tanggal 12 November 1945.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait