Mengenang KH Ahmad Hijazi, sang Motivator Anak Negeri

Jurnalis Warga
Foto bersama KH Ahmad Hijazi. Foto: Dok. Pribadi.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un

‎العين تدمع والقلب يحزن، ولا نقول إلا ما يرضي ربنا

“Al-‘ainu tadmaghu wal qalbu yahzanu, walaa naqulu illa maa yardha rabbuna.” (Mata boleh menangis. Hati pun boleh bersedih. Namun, kami tidaklah berkata-kata kecuali apa yang diridhai Rabb kami).

Senin dinihari, saya bangun lebih cepat untuk menyelesaikan bacaan buku Fihi Ma Fihi Jalaludin Rumi pemberian sahabat. Namun belum sempat melihat halaman yang akan dibaca, saya mendapat kabar duka yang teramat dalam. Kyai panutan saya, seorang guru dan sekaligus sahabat saya dalam berfalsafah hidup, KH Ahmad Hijazi meninggal dunia.

Saya berduka. Teramat dalam. Bayangan akan kesahajaan pimpinan Pondok Pesantren Al-Islam Desa Kemuja Kabupaten Bangka ini, begitu lekat di kepala saya, dan juga mungkin ribuan orang yang juga mengenal beliau.

Kyai Ahmad Hijazi adalah betul-betul sosok Kyai yang membumi. Ia hadir bahkan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Kedekatannya dengan lintas generasi membuat sosok beliau akan dirindukan sebagai pengasuh. Sering saat saya bertamu temu dengan beliau, sorotan batiniahnya kepada anak-anak sangat tulus. Beliau bilang, anak-anak adalah pengganti kita, bagaimana kita membentuk mereka, begitulah mereka akan menua nantinya.

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network