PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Menjadi Speaker Business Economics Conference 2021 Prasetiya Mulya, Melati Erzaldi selaku Ketua TP PKK dan Ketua Perwakilan ICSB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyampaikan Kondisi, Potensi dan Tantangan di Masa Pandemi dan Recovery: Studi Kasus di Babel.
Sebagai salah satu komitmen dalam mengedukasi negara melalui perkembangan sumber daya manusia di bisnis dan ekonomi, Universitas Prasetiya Mulya mengadakan sebuah acara yang bertajuk Business Economics Conference (BEC). BEC adalah acara seminar dibawah S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya yang terbuka untuk umum.
Business Economics Conference 2021 mengangkat tema utama “Indonesia’s Road to Economic Recovery”. Dengan berbagai sub topik seperti Kesenjangan Ekonomi, Pengembangan SDM di Era Digital untuk UKM, Pemulihan Pariwisata, Produktivitas di Indonesia, dan Peluang & Tantangan untuk Ekonomi Indonesia.
Melati Erzaldi pada kesempatan ini diminta menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang diselenggarakan pada Kamis (01/07/2021).
Kehadiran Melati Erzaldi di acara ini diharap dapat memberikan wawasan dan edukasi untuk seluruh peserta webinar.
"Jangan salah ya, jika kawan-kawan muda ingin ke Bangka Belitung, sering salah memilih tujuan bandara," ungkapnya saat menjalaskan selayang pandang Babel.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Babel bersama stakeholders seperti TP PKK, Dekranasda Babel, ICSB Babel dan lainnya menjadi mitra UMKM yang tetap melakukan kegiatan-kegiatan untuk menguatkan pelaku usaha diantaranya diversifikasi produk, sertifikasi, digitalisasi UMKM, bantuan produktif hingga penguatan pasar, tentunya dilakukan sebagai langkah penguatan ekonomi di masa pandemi.
Istri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini juga menjelaskan bahwa Gubernur Erzaldi telah mengeluarkan kebijakan melalui surat edaran yang berisi imbauan kepada ASN dan masyarakat untuk membeli produk UMKM saat kondisi Covid-19 di Kepulauan Bangka Belitung.
Termasuk juga mendirikan Sekuntum Melati (Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih) dengan harapan perempuan-perempuan bisa memberdayakan diri sendiri secara sosial dan karakter.
"Alhamdulillah setelah menjalankan sekolah selama tiga bulan, kami sudah mewisuda angkatan pertama sejumlah 150 orang siswa Sekuntum Melati. Harapannya, para perempuan dapat menghadapi tantangan dan menjadi solusi bagi mereka," ungkapnya.
Selain itu, potensi yang ada di Babel seperti lada, karet, tapioka, sagu, sarang burung walet, minyak kelapa sawit, dan lidi nipah telah menjadi komoditas pertanian yang berorientasi ekspor dengan dukungan penuh oleh Pemprov. Babel bersama stakeholders. Menyusul komoditas potensial seperti porang, jahe merah, manggis, durian, kopi petaling, nanas, dan kayu balsa.
Melati Erzaldi, diakhir materi yang disampaikannya mengatakan tantangan pada masa pandemi tidak mudah, dirinya berharap vaksinasi sebagai salah satu penanganan penyebarluasan Covid-19 dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan sesuai harapan.
"Kami dituntut untuk berfikir cepat dan tajam karena pandemi ini tidak terprediksi," katanya.
Potensi pariwisata dan komoditas asal Babel terus disosialisasikan kepada masyarakat, ini juga sebagai bentuk gerakan yang masif agar masyarakat bisa beralih dari penambang menjadi pelaku ekonomi yang lebih kreatif.
"Bagaimana kami mengangkat kualitas sumber daya manusia di Babel juga menjadi tantangan," ungkap Melati.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait