Saat masih memimpin bangsa Romawi, Julius Caesar bertemu dengan ahli astronomi dan menemukan bahwa dalam satu tahun terdapat 365,25 hari sehingga ditentukanlah tahun kabisat setiap 4 tahun sekali, sehingga lahirlah kalender Julian. Untuk menghormati namanya, Julius dijadikan nama bulan menggantikan quintrilis menjadi bulan Juli. Jenderal Augustus pun diabadikan sebagai nama bulan karena pengaruh besarnya kepada bangsa Romawi, Sextirilis diganti dengan Augustus.
Dalam perjalanannya, kalender Julian terdapat penyempurnaan yang dilakukan pemimpin gereja Katholik di Roma, Paus Gregious XIII. Penyempurnaannya antara lain memangkas hari agar sesuai dengan musim serta mengubah awal mula tanggal dari tanggal 25 ke tanggal 1 sehingga kalender masehi yang awalnya untuk memperingati kelahiran Nabi Isa Alaihissallam berubah menjadi mengikuti perubahan musim yang terjadi di Eropa kala itu.
Wallahu a'lam bishawab
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait