BANGKA BARAT, Lintasbabel.id - Hafizah bocah 8 tahun diduga diculik terlebih dulu kemudian dibunuh. Bahkan pelaku sempat meminta uang tebusan dalam jumlah banyak kepada orangtua korban.
Bocah perempuan itu sebelumnya sempat dinyatakan hilang selama 5 hari, sejak Minggu 5 Maret 2023. Ia hilang di perkebunan kelapa sawit Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat.
Hingga kemudian, warga digegerkan dengan penemuan mayat anak perempuan di lokasi hilangnya Hafizah. Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Setelah diidentifikasi, ternyata ciri-ciri yang ditunjukkan oleh pihak kepolisian seperti pakaian dan tahi lalat yang terdapat di tangan jenazah ini cocok dengan Hafizah.
"Keluarga korban sudah mengakui bahwa jasad adalah anaknya, setelah kita beritahukan dan persiapkan petunjuk luar yang ditemukan, seperti sandal dan celana yang dipakai. Serta ciri-ciri fisik tahi lalat di tangan, adalah bagian dari keluarganya atau anak," ujar Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif, Jumat (10/3/2023).
Menurut hasil visum luar, ditemukan beberapa luka akibat benda tajam, ditambah dengan kondisi tangan dan kaki korban yang terikat.
Sebelumnya, Kapolsek Kelapa Iptu Ahmad Mukhlis sempat menepis isu penculikan terhadap Hafizah. Namun kini setelah melihat luka-luka yang ada di tubuh korban akibat senjata tajam, maka makin kuat dugaan kalau bocah 8 tahun itu merupakan korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif menambahkan, orangtua dari Hafizah sempat mendapatkan teror dari orang tak dikenal (OTD) sebelum jasad Hafizah ditemukan.
Pelaku meneror dan meminta uang tebusan sebanyak Rp100 juta melalui pesan WhatsApp, pada Rabu (8/3/2022).
"Memang ada yang minta tebusan ke orang tua korban, sebenarnya kami masih mendalami hal tersebut apakah benar yang bersangkutan atau orang iseng, yang memanfaatkan situasi dan keadaan," ucapnya.
Tak hanya itu, orangtua korban juga dikirimi foto sadistik yang disinyalir sebagai Hafizah dengan kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak.
Namun polisi menilai teror tersebut ttidak masuk akal, karena Hafizah diperkirakan sudah mencapai tiga atau empat hari.
"Orang yang minta tebusan itu saya tanyakan ke RT dan orang tuanya Rabu malam. Tetapi, menurut hasil visum dan pemeriksaan dokter tadi, jenazah ini sudah meninggal kurang lebih 3 sampai 4 hari, bisa jadi tidak masuk akal," katanya.
Meski begitu, kini pihak kepolisian sedang memburu sosok pelaku dan motif pembunuhan terhadap bocah 8 tahun tersebut.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin menangkap pelaku pembunuhan ini. Kami telah berkoordinasi dengan Ditkrimum Polda Bangka Belitung. Kami akan kerahkan semua tim dan kekuatan untuk mengungkap kasus ini," tegas Iptu Ogan Arif.
Lanjut Iptu Ogan Arif, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.
"Hasil autopsi belum keluar. Hasil visum luar terdapat banyak luka sayatan akibat benda tajam di punggung dan beberapa di kepala," sambungnya.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait