Langkah maju utama adalah menghentikan perusakan sumberdaya laut dan ekosistem maritim. Praktek tambang timah, pasir di laut seharusnya tidak terjadi lagi. Tambang hisap timah yang merusak mangrive, terumbu karang menjadi mesin pembunuh bertangan dingin bagi ekosistem. Karang tertutup polipnya, mangrove tertutup perakarannya, dan ikan hilang habitat mencari makan dan perlindungan harus dapat perhatian. Pemerintah harus konsisten melompati ketakutan tidak mendapatkan PAD dari tambang. Tapi yakin dan percayalah bahwa keberadaan ekosiatem pesisir dan laut menjadi penyelamat baru dan penarik pendapatan baru bagi bumi Biliton.
Lompatan kedua yang harus dilakukan bumi Biliton adalah memperkuat literasi maritim. Hadir dengan pantai yang elok, ekosistem yang bagus, sumberdya ikan yang bagus belum menjadi daya tarik utuh pemerintah dan masyarakat. Literasi maritim tidak sekedar membangun museum, namun menghadirkan pemahaman, pengetahuan, gagasan maritim dalam jiwa sanubari pemerintah dan rakyat Biliton. Edukasi, penggalian iptek termasuk dari jalur sutra dunia harus dipertajam. Kehadiran pusat literasi maritim, kampus maritim menjadi syarat mutlak majunya negeri Biliton.
Lompatan ketiga adalah tumbuh dan berkembang dengan peradaban maritim. Hidup dari laut dengan budaya orang laut, terintegrasi dengan industri lada akan menjadikan negeri Biliton pusat pernigaan maritim. Pelabuhan untuk perniagaan, wisata kapal pesiar dan wisata lokal harus dibangun. Teknologi transportasi laut yang handal dan aman harus dihadirkan. Inilah yang seharusnya menjadi investasi negara maritim. Bukan mengundang dan mencari investor yang akan menggali timah dilaut bumi Biliton.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait