Rusia Ancam Serang Seluruh WIlayah Ukraina, jika AS Ngotot Terus Kirim Senjata ke Ukraina

Anton Suhartono/ iNews.id
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. Foto: Wikimedia.

MOSKOW, Lintasbabel.iNews.id - Wakil Dewan Keamanan Rusia yang juga mantan Presiden Dmitry Medvedev, memberi sebuah pernyataan bernada ancaman ke Amerika Serikat (AS). Dia mengatakan, kiriman senjata canggih AS ke Ukraina hanya akan memicu serangan balasan dari Rusia.

Komentar tersebut disampaikan Medvedev, menjawab pertanyaan jurnalis Nadana Fridrikhson, apakah penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina bisa membuat Rusia duduk untuk bernegosiasi.

"Hasilnya justru sebaliknya. Hanya orang-orang gila moral, yang jumlahnya cukup banyak baik di Gedung Putih maupun Capitol (gedung parlemen AS), yang bisa berdebat seperti itu," kata Medvedev, sebagaimana disampaikan kembali Fridrikhson di akun Telegram.

Dia juga mengancam akan menyerang seluruh wilayah Ukraina, jika AS terus menerus mengirim senjata canggihnya.

"Seluruh wilayah Ukraina yang berada di bawah kekuasaan Kiev akan terbakar," kata Medvedev.

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada Jumat kemarin mengumumkan paket bantuan terbaru senilai 2,175 miliar dolar AS untuk Ukraina. Dalam daftar paket senjata itu ada roket terbaru yang jangkauannya dua kali lipat dibandingkan senjata yang dikirim sebelumnya.

Medvedev menegaskan, jika senjata itu benar digunakan untuk menyerang Krimea, Presiden Vladimir Putin sudah memiliki rencana jelas. Krimea merupakan wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014 setelah menggelar referendum.

Namun pemerintahan Kiev dan negara Barat tak mengakui hasil referendum itu.

“Kami tidak membatasi diri dan, bergantung pada sifat ancamannya. Kami siap menggunakan semua jenis senjata. Sesuai dokumen doktrinal kami, termasuk Dasar-Dasar Pencegahan Nuklir, saya bisa meyakinkan Anda, responsnya akan cepat, keras, dan meyakinkan," ujarnya.

Doktrin nuklir Rusia membolehkan penggunaan senjata nuklir jika Federasi mengalami agresi menggunakan senjata konvensional atau saat eksistensi negara terancam.
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network