Pemanfaatan Satwa Liar sebagai Obat Tradisional di Babel Dilihat dari Segi Nilai Konservasi

Jurnalis Warga
Satwa dilindungi yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat tradisional. Foto: Istimewa.

NEGARA Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan dengan memiliki iklim tropis, merupakan anugerah yang harus kita syukuri sebagai warga negara Indonesia. Iklim tropis yang kita miliki membuat negara kita kaya akan flora/ fauna yang mungkin tidak kita dapati di negara lain.

Indonesia memiliki 37 Provinsi yang mana di setiap provinsi memiliki flora/ fauna khas daerah masing-masing, contohnya seperti di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tempat saya tinggal sekarang ini, memiliki flora / fauna endemik ataupun asli yang menjadi ciri khas daerah, seperti satwa Tarsius dan tanaman Pelawan.

Untuk menjaga flora/ fauna endemik tersebut tak sedikit langkah-langkah konservasi yang telah dilakukan oleh beberapa pihak, baik itu dari pemerintahan, lembaga konservasi ataupun para pecinta alam. Namun, menurut beberapa penelitian bahwa masih terdapat pemanfaatan satwa liar sebagai obat tradisional yang ditemukan dibeberapa daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, seperti yang tertulis dalam beberapa jurnal berikut :

  1. Pemanfaatan Satwa Liar sebagai Obat Tradisional di Kota Pangkalpinang

(Studi Kasus di Kelurahan Ketapang). Shakila Panita1, Talitha Sisy Felicia2, Ramadhan Aryo Nugroho3, Yordi Aprianto4,a, Fifin Fitriana5, Randi Syafutra6

1,2,3,4,5,6Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.

aYayasan Ikan Endemik Bangka Belitung *Corresponding author: randi.syafutra@unmuhbabel.ac.id.

2.KAJIAN ETNOZOOLOGI MASYARAKAT KABUPATEN BANGKA BARAT (Studi  Kasus di Desa Tempilang dan Desa Pelangas). Tibrin Sonya 1), Almira 2), Adinda Ersya 3), Andika Saputra 4), Fifin Fitriana 5)4, Randi Syafutra 6) Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains , Universitas Muhammadiyah Bangka Belitungemail: randi.syafutra@unmuhbabael.ac.id

3.Pemanfaatan Satwa Liar Sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat Kabupaten Bangka (Studi Kasus di Desa Kimak, Tanah Bawah dan Silip)Muhammad Al Farizi1, Nelsa Saputri1, Muhtadin1, Ramadhani1, Candra Alamsyah1, Andika Juliansyah1, Baruna Saputra1, Tendri1, Ahmad Julianta Wibawa1, Fifin Fitriana1, Randi Syafutra1,a.1Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung 2ALOBI Faoundation.*corresponding author: randi.syafutra@unmuhbabel.ac.id

4. PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT KABUPATEN BANGKA TENGAH (STUDI KASUS DESA BATU BERIGA DAN DESA PERLANG) Muhammad Ichsan Zacky1,a, Apriyanti1, Wulan Dewi1, Zikril Hakim1, Julfiani1, Fifin Fitriana1, Randi Syafutra1,b1Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung aBujang Squad bALOBI Foundation *Corresponding author: randi.syafutra@unmuhbabel.ac.id

5. PEMANFATAAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT BANGKA SELATAN (STUDI KASUS DI DESA RANGGAS, KEC AIRGEGAS) UTILIZATION OF WILD ANIMALS AS TRADITIONAL MEDICINE BY THE COMMUNITY OF SOUTH BANGKA (CASE STUDY IN RANGGAS VILLAGE, KEC AIRGEGAS) Zaki irpandi1, Sandi Kirana2, Fifin Fitriana3, Randi Syafutra4 Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sain, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Corresponding author : slametsantosa@unhas.ac.id

Dari beberapa jurnal di atas kita dapat mengetahui bahwa pemanfaatan satwa liar sebagai obat tradisional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini tergolong cukup banyak.

Seperti pada jurnal Pemanfaatan Satwa Liar Sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat Kabupaten Bangka (Studi Kasus di Desa Kimak, Tanah Bawah dan Silip) ini kita lihat bahwa terdapat beberapa satwa liar dilindungi  yang dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional seperti mengkubung, buaya muara, lutung, burung elang, mengkarung, ular piton dan kura-kura.

Dalam pemanfaatan satwa liar ini cara pemanfaatanya dengan mengkonsumsi atau memanfaatkan bagian tubuh dari satwa liar tersebut.

Hal ini tentunya sangat berlawanan dengan konservasi pelestarian alam dalam hal ini satwa liar sehingga diharapkan pihak - pihak terkait seperti BKSDA Sumsel dan Alobi Babel untuk lebih intensif melakukan kampanye penyelamatan satwa liar sehingga dapat mengedukasi masyarakat dalam hal ini mereka yang masih memanfaatkan satwa liar sebagai obat tradisional.

 
 

Atikel ini ditulis oleh : Talitha Sisy Felicia (NIM : 210641028), Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network