Flying Magazine edisi Maret 1990 melaporkan bahwa BO-105 disebut-sebut merupakan Heli revolusioner di eranya, karena sebagai heli ringan pertama di dunia yang ditenagai dua mesin, serta penggunaan sistem rotor tanpa engsel. Rotor yang lebih simpel dan kokoh mampu mengeliminasi semua peredam (getaran) dan engselnya.
Penghubung rotor utama hanyalah satu kepingan titanium tempa besar untuk memberikan kekuatan yang cukup, dan bilah rotor serat kompositnya memberikan fleksibilitas. Tanpa engsel, kepala rotornya dikuci dengan baut langsung ke rangka heli.
BO-105 mendapat sertifikasi Luftfahrt-Bundesamt (otoritas kelaikan penerbangan Jerman) pada 1970 dan FAA (otoritas kelaikan penerbangan Amerika Serikat) dua tahun kemudian.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait