Peran PMII di Masyarakat Bangka

Haryanto
Kurnia Putri, mahasiswi jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu sosial dan politik, Universitas Bangka Belitung. (Foto: Dok. Pribadi)

PERGERAKAN Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi mahasiswa Nahdiliyin yang bertujuan untuk mewujudkan adanya keseimbangan sosial dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipenuhi rasa tanggung jawab yang besar pula. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi AhlusssunnahwalJama’ah.

PMII adalah sebuah organisasi dan forum yang menyambut mahasiswa dari tanah air dan merupakan mahasiswa dalam perannya untuk menarik perhatian dan perhatian serta  untuk berbuat lebih baik di masa depan. PMII tidak pernah lepas dari  semangat yang menggebu-gebu untuk membela kebenaran dan pendapat, tetapi juga memiliki rasa saling menghormati dan menghargai hak dan pendapat masing-masing. Tekad persatuan yang meresap dipupuk dengan sangat antusias oleh munculnya rasa sosial yang tinggi.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu komponen yang menjunjung nilai-nilai pluralisme dan humanisme, seyogyanya mempunyai peran dalam upaya memperbaiki bangsa dari keterpurukan dengan sebuah konsep dakwah dan sosok da’i yang dapat mendobrak kebekuan cara berpikir umat, membuka paham yang berlebihan terhadap kelompok sendiri, dan dapat membebaskan bangsa dari penjajahan, kemiskinan dan kebodohan.

Ketua umum PMII cabang Bangka adalah Mursalim, dan sudah memiliki puluhan pengurus inti dan banyak sekali tersebar anggotanya, baik itu dari masyarakat umum ataupun mahasiswa.

Tanggung jawab besar  PMII tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan para eksekutif. Intelektual begitu penting bagi eksekutif sehingga jika ruang pengetahuan eksekutif kosong dan  tidak ada tradisi dialektis, maka  terjadi  stagnasi  pemikiran dan gerakan sosial. Ketika ruang pengetahuan kosong, tidak mungkin terjadi gerakan revolusioner. Karena semua yang  terjadi adalah gerakan reaksioner elitis. Pencapaian tujuan utama dan cita-cita PMII adalah menciptakan kader kader yang berkualitas dan bisa memberikan manfaat baik untuk PMII dan masyarakat luas.

 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network