Ketika ditanya mengapa dia mengeluarkan isi perutnya, Robledo mengaku ingin menghilangkan jejak.
"Saya tidak ingin ada yang tahu," katanya.
Robledo mengaku menggunakan pisau yang sama dengan yang digunakan korban untuk menusuknya.
"Saya melemparkan potongan-potongan mayatnya ke sistem drainase karena saya merasa malu," katanya.
Jaksa Nelly Montealegre, seorang spesialis kekerasan gender mengatakan, kasus itu diperlakukan sebagai femisida. Istilah yang digunakan ketika perempuan dibunuh karena menjadi perempuan.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait