Ridwan meminta para kepala dinas tidak ragu untuk menyusun anggaran ini, karena ini sesuai dengan arahan Presiden ketika rapat di JCC tentang pengendalian inflasi di daerah.
"Kemarin saya bicara dengan Sekda, kita mengendalikan inflasi dari bahan pokok, apa kita menanam, kita punya lahan, mari kita berkebun cabe. Kedua, kemaren saya berkesempatan meninjau beras di Rias, ini mengesankan, untuk meningkatkan produktivitas bisa kita bantu dua unit traktor untuk petani Rias menggunakan dana DID," katanya.
Sementara, Fery Insani selaku Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Babel mengatakan bahwa, ada DID tambahan (dari 2020-2022) sebesar Rp28.802.714.000. Dirinya berharap dengan dana tersebut bisa menekan harga bahan pokok, disalurkan untuk bantuan sosial.
Lebih lanjut dikatakannya, total alokasi anggaran kurang lebih Rp48 miliar, dengan alokasi diantaranya bansos tenaga kerja non formal, nelayan, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), petani sayuran dan cabai, subsidi bahan pokok, subsidi bantuan pupuk dan bibit, subsidi transportasi truk pengangkut cabai merah dan bawang merah, subsidi untuk nelayan, bantuan traktor untuk petani di Desa Rias, subsidi biaya Kredit Usaha Rakyat (KUR), subsidi side event UMKM, serta alokasi untuk kebun cabe di Balai Benih Pelempang.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait