JAKARTA, lintasbabel.id – Contoh puisi tentang pendidikan berikut ini akan menjadi referensi kamu dalam mengerjakan soal pelajaran Bahasa Indonesia yang ditugaskan guru di sekolah. Puisi, salah satu karya sastra ungkapan isi hati dari penulisnya dengan berbagai tujuan.
Puisi banyak ditemui pada karya-karya sastra. Namun, saat ini banyak yang menggunakan puisi untuk menghibur, baik itu dalam acara televisi, radio, gombalan, dan masih banyak lagi.
Bagi pemerhati karya sastra, tulisan seperti puisi merupakan sesuatu yang dapat memberikan kenikmatan dan ketenangan dalam hidup.
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra dengan penggunaan bahasa yang masih terikat oleh matra, irama, penyusunan larik, bait, atau rima. Arti puisi lainnya adalah sebagai sebuah sajak dalam bahasa atau gubahan, di mana bentuknya dapat ditata dan dipilih dengan cermat.
Klasifikasi Puisi
Secara umum, puisi terbagi menjadi 3 yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi lama juga terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya Pantun, Mantra, Karima, Seloka, Gurindam, Syair, dan Talibun.
2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang isinya lebih bebas dari puisi lama, baik itu dari jumlah baris, rima, maupun suku kata. Ada pun jenis puisi baru adalah Balada, Hymne (Gita Puja), Ode, Epigram, Romansa, Elegi, Satire, Diskotik, Terzina, Kuatren, Sektet, Septima, Oktaf atau Stanza, dan Soneta.
3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer merupakan jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional. Puisi jenis ini selalu berusaha menyesuaikan perkembangan zaman dan tidak mementingkan irama, gaya bahasa, rima, dan lainnya yang ada pada puisi lama maupun puisi baru.
Adapun klasifikasi puisi kontemporer adalah Puisi Mantra, Puisi Mbeling, dan Puisi Konkret.
Berikut contoh puisi tentang pendidikan yang kami rangkum dari MNC Portal Indonesia (MPI).
1. "Pesan dari Guru" Karya: Ruhama
Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya
Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”
2. "Ki Hajar Dewantara" Karya: Anna Noer Jannah
Ki Hajar Dewantara
Pahlawan penuh jasa
Memajukan Indonesia
Dengan pendidikan senjata
Pendidikan budi pekerti
Agar menjadi manusia luhur
Pendidikan ilmu pengetahuan
Agar negeri berkemajuan
Kami teruskan cita-citamu
Mensejahterakan Nusantara
Dipenuhi dengan cahaya
Cahya ilmu di dalam dada
3. "Buku" Karya: Erni Ristyanti
Buku…
Kau adalah sumber ilmu
Dimana aku belajar dan membaca
Dari aku tak tahu sampai tahu
Buku…
Kau adalah jendela ilmu
Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses
Menuju kehidupan yang lebih indah
Halaman demi halaman
Lembar demi lembar
Kubaca dengan serius
Hingga aku lupa waktu
Terimakasih buku
Engkau temaniku
Dari kecil hingga besar
Tuk menggapai cita-citaku
4. "Sajak Ujian Nasional' Karya: Norman Adi Satria
Bila harinya tiba
Tiba-tiba kita baru sadar bahwa inilah harinya
Belajar 9 cawu atau 6 semester
Hanya ditentukan ketuntasannya
6 hari dalam seminggu
Kalau gagal, bisa fatal
Mengulang, menanggung malu
Meninggalkan, sama saja membuang masa depan
Sedangkan kita punya mimpi-mimpi
yang terlanjur ditargetkan
Lalu kita terhasut aneka wacana
Bahwa ujian nasional
bukanlah penilaian bijaksana
Ini salah pemerintah
Ini salah menteri
Ini salah presiden
Ini salah bapak ibu mengapa menyekolahkan
Kita tidak merasa salah
Dengan dalil kenakalan remaja
Memang harus dialami ketika remaja
Kalau ketika dewasa itu disebut kenakalan dewasa
Om atau tante nakal misalnya
Karena berpusing dengan aneka pikiran
Malam tak bisa membawa kantuk
Esok pagi datang ke sekolah
Dengan tangan berisi pensil 2B
Tapi pikiran kosong
Ketika melihat soal ujian
Pusing tiba-tiba menyerang
Untung akal muslihat masih terang
Lebih baik menjatuhkan badan di ruang ujian
Dan teriak-teriak meniru suara harimau atau kadal
Yang penting judulnya kesurupan
Esoknya kita melihat akting kita di layar kaca
Jadi berita
Bukankah belajar itu tidak gampang?
Tentu, bagi orang yang tak perlu ilmu
Tapi menceburkan diri ke bangku sekolahan
5. "Ilmu Abadi" karya: Medina Muncar Irmaranti
Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelajahi
Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan
Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan
Itulah contoh puisi tentang pendidikan yang bisa kami dijadikan sebagai referensi untuk belajar Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait