Dirinya berharap pemerintah terkait bisa membantu untuk terus menjaga dan melestarikannya laut Sunor Lestari dan sekitarnya untuk anak cucu kedepannya.
Kegiatan gotong royong masyarakat Desa Pangkal Niur membangun jembatan/dermaga secara swadaya sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, berupa penolakan terhadap aktifitas penambangan ilegal di wilayah Tanjung Sunor Lestari juga mendapat dukungan dari Kades setempat.
"Pemdes sanggat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, momen-momen seperti ini perlu sering-sering digalangkan untuk menjaga kekompakan antar warga, yang juga merupakan kebiasaan lokal kita yang sangat baik. Gotong royong adalah sumber kekuatan kita masyarakat Pangkal Niur. Maka itu menjadi simbol Desa Pangkal Niur Betulong Bekepong. Saya berharap kegiatan ini terus digalangkan bila perlu kita ajak anak-anak kita dari usia dini agar dapat mengajarkan kepada calon-calon generasi berikutnya bahwa kegiatan Betulong Bekepong/Gotong Royong ini merupakan ciri khas suatu masyarakat yang hebat. Dan dalam kegiatan seperti ini kita bisa menjalin silaturahmi antar warga. Ini yang sanggat kita dukung dan harapkan. Mudah-mudahan terciptanya masyarakat desa yang baiydatin toiybatun warofungofur," ujar Kades Pangkal Niur, Gunawan, SH.
"Kami berharap Tanjung Sunor bersih dari aktivitas tambang timah legal maupun ilegal dengan giat yang dilakukan hari ini dengan tema Betulong Bekepong yang artinya mengedepankan bergotong royong dari beberapa desa yang tergabung dalam Forum Pencinta Teluk Kelabat Dalam. Kami juga berterima kasih kepada Bapak PJ. Gubernur Babel, yang telah menepati janjinya akan menindak para penambang ilegal yang slama ini sangat meresahkan masyarakat dan nelayan dari 10 desa yang terdampak langsung dari akibat penambangan ini. Harapan kita kedepan Pemprov Babel dan forkopimda harus mengkaji ulang dengan adanya rencana untuk melegalkan PIP atau jenis alat untuk menambang yang lainnya di wilayah Teluk Kelabat Dalam yang selama ini selalu menimbulkan konflik antar penambang dengan nelayan, desa satu dengan desa yang lainnya yang sudah memakan korban. Dan sedikit informasi yang kami dapat dan kami lihat secara langsung masih ada aktivitas penambangan yang beroperasi sembunyi-sembunyi di Pulau Kianak, ada juga yang beroperasi siang hari dan ada juga yang beroperasi pada malam hari. Kami berharap Pemerintah terkait bisa menyelidiki oknum yang bekerja menambang di Pulau Kianak tesebut," tambah Ketua FNPTKD, Maryono.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait