Lanjut Bhima, hal yang khawatirkan adalah Mendag sudah mengklaim minyak goreng curah sudah tersebar rata. Padahal sebenarnya, belum tersedia di semua pasar di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini yang ditakutkan. Asal klaim padahal minyak goreng curah program pemerintah hanya ada di beberapa titik bukan seluruh wilayah Indonesia," terangnya.
"Padahal masih banyak masyarakat di penjuru Tanah Air yang mengharapkan beli minyak gorengnya harga terjangkau, pasokan memadai dan tidak perlu pakai aplikasi," tambah Bhima.
Lebih lanjut dia membeberkan, harga minyak goreng curah di pasar tradisional masih ada yang menjual rata-rata Rp17.850 per kg. Padahal harga CPO sudah anjlok 27% dalam sebulan terakhir.
"Itu berarti tidak ada korelasi antara harga CPO dengan penurunan harga minyak goreng di dalam negeri. Di sini pemerintah gagal menghadapi permainan para pengusaha sawit," tandasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait