Ricuh Jual Beli Lahan di Desa Serdang, Kades Bantah Jual Lahan, Hanya Pertambangan Timah

BANGKA SELATAN, lintasbabel.id - Video kericuhan diduga terkait aktivitas jual beli lahan di Desa Serdang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan beredar di media sosial.
Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 49 detik itu, warga meminta penggarap untuk berhenti menggarap lahan tersebut dan menanyakan legalitas penggarapan lahan tersebut.
"Mana Surat Jual Beli, Jangan mengadu domba masyarakat," kata salah satu warga dalam tayangan video tersebut.
"Tolong tunjuk ke Kami siapa yang ngizin siapa ngejual," kata warga lainnya.
"Enak-enak, ngejual enak-enak," sambung warga lainnya.
Kepala desa Serdang Apendi saat dikonfirmasi Wartawan via pesan WhatsApp Sabtu (02/04/2022) sore, membantah jika kericuhan tersebut terkait masalah jual beli lahan.
Namun menurut dia masalah tersebut terkait rencana aktivitas penambangan timah milik salah satu pengusaha asal Toboali.
"Setau saya tidak ada jual lahan disitu, hanya penambangan timah milik Ahyung," jawabnya.
Saat ditanya terkait masalah jual beli lahan yang disebutkan oleh warga dalam tayangan video tersebut, dirinya menyatakan tidak tahu menahu.
"Aku tidak tau masalah itu, tanya saja sama orang itu," katanya.
Perwakilan Warga Serdang Heri saat dihubungi Wartawan melalui Panggilan Ponsel, Sabtu (02/04/2022) malam mengatakan, kericuhan tersebut bukan terkait masalah tambang melainkan terkait dugaan jual beli lahan.
"Masyarakat protes itukan masalah jual beli hutan menurut kami, masak bikin jalan tidak ada izin, mereka beli lahan dengan siapa," katanya.
Dirinya meminta Satgas Mafia Tanah agar dapat mengusut dugaan jual beli lahan tersebut.
"Kalau nonton diberita kan ada pengusutan-pengusutan mafia tanah, jadi menurut kami itu kan kejadian mafia tanah kayaknya seperti itu. Jadi kami harapkan aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti dugaan jual beli hutan itu," harapnya.
Sementara itu, Camat Toboali, Ansori mengatakan, pihak Kecamatan akan segera turun ke lapangan untuk mengecek permasalah tersebut.
"Kami sempat lihat juga videonya di medsos, nanti kami akan koordinasi dengan Kadesnya dan turun ke lapangan untuk mengecek permasalahannya," katanya.
Editor : Muri Setiawan