Memutar Arah Investasi Kesehatan, Dari Pengobatan ke Perilaku

-Promosi Kesehatan Sebagai Anak Tiri Sistem Kesehatan.
Sejauh dukungan yang masih lemah untuk promosi kesehatan yang masih menjadi anak tiri dalam Sistem kesehatan nasional maka pembiayaan kesehatan akan terus membengkak.
Promosi kesehatan yang belum menjadi komponen utama untuk pelayanan kesehatan akan membuat investasi kesehatan tidak efektif dan tidak efisien. Ada 3 pilar dalam promosi kesehatan yang tidak berdiri kokoh.
Masalah struktural pertama, rendahnya alokasi anggaran. Beberapa studi membuktikan misalnya, Riset Pembiayaan Kesehatan (RPK) 2015 menemukan rata-rata biaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di puskesmas kurang dari 10% melalui sumber anggaran BOK dan PAD yang bervariasi.
Kemudian dikutip dari laporan Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan salah satunya Kabupaten Banyumas tahun 2023 mencatat perlu adanya peningkatan anggaran dan pemanfaatan pada seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Begitu pula yang terjadi pada Dinas Kesehatan pada beberapa daerah lainnya.
Masalah kedua minimnya SDM terlatih yang kompeten dan fokus di bidang promosi kesehatan. Pada ujung tombak pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas masih ditemukan tenaga promosi kesehatan hanya ada 1 atau 2 petugas saja tidak sebanding dengan menangani wilayah kerjanya yang cukup luas untuk dijangkau dengan berbagai program.
Begitu juga dengan masyarakat yang diberdayakan menjadi kader kesehatan yang seharusnya dapat mendukung upaya promosi kesehatan sebagai jembatan pelayanan primer kepada masyarakat. Kader kesehatan masih bergantungan dengan fasilitas dan insentif yang minim serta kurangnya pelatihan kompetensi.
Editor : Muri Setiawan