HMI Babel Raya Usulkan Penambang dan Mitra Tambang Timah Nakal Dikirim ke Barak

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Peradaban Bangsa ini masih cukup jauh untuk bisa beranjak kelevel yang lebih tinggi, lihatlah bagaimana penghormatan terhadap lingkungan yang masih dikesampingkan, misalnya penjarahan tambang timah ilegal yang dilakukan secara terang-terangan tanpa diusik oleh penjamin keamanan. Dengan begini borok & korengnya perusahaan sangat tampak dilihat dari massifnya penjarahan lokasi IUP milik perusahaan sendiri melalui cara pendiaman dan membiarkan assetnya untuk dicuri atau digarap dengan ilegal.
Di Penghujung tahun 2023 Babel dihebohkan dengan digulirkannya kabar praktik Mega korupsi tata kelola & niaga Timah yang mengakibatkan negara mengalami kerugian ± 300 T. Praktik korupsi ini merupakan contoh nyata kegagalan tata kelola & niaga Timah, serta gagalnya negara melalui perusahaan plat merah yakni PT Timah dalam menjaga assetnya baik fisik maupun non fisik, per-Rabu 14 Mei 2025 kemarin telah dilangsungkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama dengan Dirut PT Mind Id & Dirut PT. Timah Tbk. RDP tersebut membahas mengenai tentang evaluasi dan pengembangan tata niaga komoditas timah.
Dalam hal ini ketua bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) HMI Babel raya Atha menanggapi wacana evaluasi tata kelola dan tata niaga Timah.
Menurut Atha perbaikan tata kelola timah tak cukup hanya sebatas ucapan saja, namun harus diimbangi dengan tindakan. Penerapan kaidah-kaidah good mining practice harus terlegitimasi sampai tingkatan paling bawah. Sehingga para penambang harus dibekali, hal tersebut membutuhkan partisipasi dari seluruh stakeholder untuk dapat mengedukasi para penambang sebagai bagian dari upaya perbaikan.
"Massifnya aktivitas pertambangan ilegal oleh swasta ataupun mitra PT timah sangat jelas merugikan masyarakat Babel maupun negara, sehingga dalam hal ini penting untuk dapat meningkatkan kesadaran nasionalisme yang terfokus pada penekanan rasa cinta dan kesetiaan yang tinggi terhadap negara dan bangsa untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan negara. Hal ini sangat dibutuhkan dalam pengaktualisasian komitmen bersama untuk memperbaiki tata kelola & niaga Timah, dengan begitu HMI Babel Raya mendorong PT timah melalui Dirut untuk segera merekomendasikan para penambang ilegal maupun mitra PT Timah yang melakukan pelanggaran untuk dapat dibina kebarak militer".Jelas Atha
Diyakini Atha, dengan mendorong PT timah bersikap dengan tegas kepada stackholder dalam pengelolaan biji timah dengan mendidik para pelaku yang berulah dikirimkan kebarak militer, dapat meningkatkan kesadaran nasionalisme agar tidak merugikan negara dapat terejawantahkan dengan baik serta hal tersebut dapat menciptakan iklim pengelolaan biji timah yang baik dalam rangka optimalisasi peran SDA.
Sementara itu,Ketua Umum HMI Cabang Babel Raya, Okta Renaldi.Menambahkan bahwa kondisi rusaknya tata kelola timah hari ini merupakan akumulasi dari pembiaran dan kompromi jangka panjang yang menguntungkan segelintir elite namun merugikan masyarakat luas.
“PT Timah harus berani mengambil sikap tegas. Jangan lagi ada kompromi dengan pihak-pihak yang selama ini justru merusak sistem demi mengambil keuntungan pribadi,” tegas Okta.
Lebih lanjut, Okta mendukung penuh langkah-langkah tegas yang mendorong pembinaan terhadap penambang ilegal dan mitra nakal melalui pendekatan berbasis kedisiplinan militer. Ia menilai, pendekatan tersebut dapat menjadi shock therapy yang efektif dalam menumbuhkan kesadaran nasionalisme dan tanggung jawab kolektif terhadap masa depan sumber daya alam di Bangka Belitung.
“Langkah ini bukan semata bentuk hukuman, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter dan tanggung jawab kolektif. Kami berharap, PT Timah bersama seluruh pihak terkait dapat segera merealisasikan langkah-langkah strategis dan berani demi menciptakan tata kelola timah yang bersih serta berpihak kepada kepentingan rakyat bangka belitung,” tutup Okta.
Editor : Muri Setiawan