PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Sejumlah SMA/SMK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyatakan kesiapannya menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun, ada beberapa sekolah, terutama yang berada di zona merah dan PPKM Level 4, belum dapat menggelar PTM.
Hal ini terungkap saat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, memberi arahan dalam rangka pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SMA/SMK se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara virtual melalui aplikasi Zoom, bersama jajaran Dinas Pendidikan Babel, Kepala Sekolah dan juga Guru-guru SMA/SMK se-Babel, Senin (23/08/2021).
"Jaga kesehatan diri sendiri, jaga kesehatan keluarga, karena jika kita sehat Insya Allah keluarga juga akan sehat. Kita memang sudah harus belajar dan membiasakan diri kita untuk berhadapan dengan corona, salam sehat," ujar Erzaldi dalam arahannya.
Kepala SMAN 1 Tanjungpandan menyatakan, pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan PTM, karena masih ada beberapa siswa yang telah terpapar dan sedang isolasi.
Sementara, SMAN 2 Pangkalpinang siap melaksanakan PTM dengan persiapan membagi ruang kelas dengan kapasitas per kelas hanya 16 orang. Prokes ketat dengan menyiapkan satu pintu untuk masuk dan keluar siswa dengan penjagaan.
Disinfektan berkala, tracking bagi siswa komorbid, dan lainnya. Bagi siswa yang tidak bersedia, boleh melalui online dengan perlakukan yang sama.
SMA 1 Sungailiat masih menunda PTM dan masih dengan sistem pembelajaran secara online, dikarenakan kondisi Bangka yang masih level 4 dan zona merah.
SMA Manggar sudah siap melaksanakan PTM tinggal menunggu instruksi. Langkah persiapan adalah menyiapkan surat persetujuan orang tua. Dari data, hanya 5% yang tidak setuju PTM, sedangkan 95% sudah setuju. PTM terbatas sudah siap dengan fasilitas puskesmas, sanitasi, koordinasi dengan pihak satgas covid. Pihak sekolah juga telah menyiapkan SOP, prokes ketat, proses belajar dua jam di tiap kelas, tidak bentrok antar kelas. Dikatakan bahwa kesadaran memakai masker sudah sangat tinggi di Manggar.
SMAN 3 Toboali dan SMKS Yapentob, sudah siap melaksanakan PTM karena memang kondisi di Toboali sudah sangat kondusif dengan tetap memberlakukan prokes ketat.
Mendengar pernyataan dari beberapa sekolah, Gubernur Erzaldi memutuskan bahwa:
1. PTM akan segera dimulai. Namun, untuk Kabupaten Belitung khususnya Kecamatan Tanjungpandan dan Kecamatan Sijuk, serta Kabupaten Bangka agar tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka hingga kondisi memungkinkan;
2. Prosedur prokes yang pertama dan mutlak adalah surat persetujuan dari orang tua ditambah agar pihak sekolah diberi kewenangan untuk sepenuhnya memberi pembelajaran termasuk pendisiplinan bagi anak-anak yang melanggar prokes selama di sekolah dan dalam perjalanan ke sekolah;
3. Aturan berkenaan dengan proses belajar-mengajar untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan, misalnya terjadinya kumpul-kumpul yang harus diantisipasi;
4. Membagi waktu belajar menjadi dua sesi, pagi jelang siang dan siang jelang sore untuk pembelajaran yang efektif;
5. Ketersediaan fasilitas dengan berkoordiasi dengan puskesmas. Jadwal tracking dan testing dalam satu minggu yang dilakukan secara acak di lingkungan sekolah 2% persen dari jumlah murid. Rapid test akan disiapkan pemprov. Jika ada siswa yang positif, jangan diminta untuk isoman, melainkan langsung dikirim ke isoter yang saat ini telah sampai ke kecamatan. Tidak lupa untuk proses tracking kepada 10 orang yang melakukan kontak langsung dengan siswa yang terpapar;
6. Sekolah harus siap menjadi tempat untuk dilaksanakan vaksin. Vaksin harus diikuti oleh orang tua mereka yang belum divaksin. Prioritas vaksin adalah Kabupaten Belitung dan Bangka.
Editor : Muri Setiawan