get app
inews
Aa Read Next : Tak Takut Nuklir, Ukriana Siap Serang Wilayah Rusia

Jika AS-Rusia Terlibat Perang Nuklir, Ilmuan: Awal Kiamat Bagi Bumi

Sabtu, 12 Maret 2022 | 16:14 WIB
header img
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari nuklir akan menimbulkan efek jangka panjang setelah bom diledakan. Foto/Dok BBC

Menurut Union of Concerned Scientists, bom termonuklir telah diuji tetapi tidak pernah digunakan dalam perang. Berdasarkan uji coba itu diketahui kalau bom termonuklir menghasilkan panas setara suhu di pusat matahari. 

Bom nuklir yang diledakkan akan membunuh sekitar 50 persen orang dalam radius 3,2 kilometer. Sebagian lagi tewas akibat tertimbun bangunan yang hancur dari efek ledakan dahsyat. Mereka yang selamat akan membawa debu radioaktif dari bom termonuklir yang memungkinkan dampak global lainnya. 

Risiko terparah akan terjadi dalam 48 jam setelah ledakan. Pada 48 jam setelah ledakan, area yang awalnya terpapar 1.000 roentgen (satuan radiasi pengion) per jam. Memang radiasi akan mengalami penurunan hingga 10 roentgen per jam namun tetap dalam skala berbahaya, menurut buku "Nuclear War Survival Skills" terbitan Oak Ridge National Laboratory cetahan tahun 1987. 

Sekitar setengah dari orang yang mengalami dosis radiasi total sekitar 350 roentgen selama beberapa hari kemungkinan besar meninggal karena keracunan radiasi akut. Sedangkan mereka yang selamat akan menderita kanker sepanjang sisa hidupnya. 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut