“Mesra senasib dan sepenanggungan, karena kedua-duanya ingin maju nyapres. Tapi tak punya tiket, tak punya partai. Jadi keduanya memang mesti mesra dan akrab. Kelebihan keduanya memiliki elektabilitas,” kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Kamis (17/2/2022).
Sedangkan kekurangan keduanya, kata Ujang, sama-sama tidak punya partai politik.
“Jika partai tak ada yang mencalonkan salah satu dari keduanya atau tak mencalonkan keduanya, ya akan ambyar cita-cita keduanya untuk nyapres. Keduanya kompak, karena belum punya masalah sebesar yang sedang dihadapi oleh Ganjar saat ini,” tutur Ujang.
Ujang mengatakan bahwa para calon pemimpin atau elite harus mesra dan kompak.
“Jangan cakar-cakaran terus. Berkompetisi itu biasa dan bersahabat itu yang utama. Keduanya juga alumni Amerika, jadi harus mesra. Kemesraan itu seperti saya sebutkan tadi, karena senasib dan sepenanggungan tak punya partai,” ujarnya.
Editor : Muri Setiawan