get app
inews
Aa Text
Read Next : Posisi Strategis Pemuda dalam Pesta Demokrasi 2024 Sebagai Emansipasi Menghadapi Bonus Demografi

Sarkas! Walhi Ungkap 4 Catatan Sukses Hilirisasi Nikel yang Dibanggakan Gibran

Sabtu, 27 Januari 2024 | 14:39 WIB
header img
Walhi Sulsel menyebutkan bahwa klaim Gibran dalam debat Cawapres putaran ke-4 bahwa hilirisasi nikel bisa menjaga lingkungan hidup adalah omong kosong. Foto: Istimewa/ Walhi.

"Hilirisasi sebagai proyek transisi energi hijau adalah proyek pembunuh yang mengatasnamakan solusi krisis iklim!. Pabrik-pabrik nikel yang ada, faktanya masih didominasi dengan sumber energi kotor, smelter-smelter yang dibangun di tengah pemukiman Pajakukang juga tidak memberikan keadilan ekogis dan sosial pada masyarakat sekitar. Tata kelola lingkungannya juga sangat buruk sehingga program ini sangat tidak layak untuk dilanjutkan," kata Kepala Divisi Energi dan Pangan Walhi Sulsel, Fadli.

Berikut 4 catatan "sukses" proyek hilirisasi nikel menurut Walhi Sulsel

1. Sukses Merampas Air Masyarakat

"Hilirisasi nikel yang dioperasikan dikawasan industri Bantaeng melalui perusahaan PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia adalah perusahaan rakus air yang menyedot air tanah dengan jumlah yang sangat besar. Kami telah mencatat setidaknya per tahun 2023 terdapat 37 sumur yang telah kekeringan dan 148 keluarga sekitar pabrik ya g kesulitan mengakses air akibat kekeringan air sumur, imbas dari monopoli air tanah perusahaan smelter."

2. Sukses Menimbun Laut Menggunakan Limbah

"Di kawasan industri Bantaeng, limbah slag sebagai limbah padat yang kaya akan kandungan logam berat seperti kromium heksavalen, nikel, timbal, dan berbagai potensi logam berat lainnya dihasilkan dari sisa peleburan nikel-nikel ore disalahgunakan dengan dalih pemanfaatan. Laut yang ditimbung menggunakan limbah untuk perluasan pelabuhan (jetty) dijadikan akal bulus untuk mengurangi limbah slag yang kian hari makin menggunung. Tindakan ini dilakukan tanpa kajian dampak lingkungan, dalam AMDAL kawasan industri Bantaeng tindakan reklamasi laut menggunakan limbah tidak masuk dalam detail rencana kegiatan sehingga kami menilai tindakan ini menjadi gerakan tambahan yang sangat tidak bertanggungjawab."

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut