get app
inews
Aa Read Next : Dukung Pemerinta Tingkatkan Produk Dalam Negeri, Epson Gelar Seminar Teknologi Gandeng Pemprov Babel

Target PISA Bisa Diraih Dengan Penguasaan Teknologi

Jum'at, 16 Juli 2021 | 14:40 WIB
header img
Ilustrasi PISA OECD.

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel, Ervawi mengatakan target PISA Babel diangka 415 dapat diraih jika adanya kekompakan antara siswa dan guru. Kemampuan dalam menguasai teknologi adalah bagian terpenting.

Para siswa harus dilatih untuk berpikir kreatif, inovatif, dan bisa menyelesaikan masalah melalui instrumen PISA, yang bukan hanya dilaksanakan melalui tes saja, melainkan dari cara guru dalam memberikan pembelajaran. 

Dikatakan Ervawi, akses semua ini bermuara pada pola pikir, dengan menggandeng kemampuan teknologi. Dalam pemahaman, siswa dan guru harus sama-sama menguasai teknologi. 

Bagian terpenting dari survei OECD adalah pemecahan masalah yang merupakan keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21. 

Siswa yang mampu beradaptasi dan dapat mengatasi masalah, itulah yang bisa bertahan, termasuk di dunia kerja. 

"Berdasarkan survei dunia, keterampilan kognitif hanya mempengaruhi 10% keberhasilan manusia, skill hanya 20%, networking atau jaringan mempengaruhi sebesar 30%, dan attitude atau softskill mempengaruhi sebesar 40%. Jadi, berhasil itu adalah softskill, karena pintar tapi tidak beretika akan percuma, sehingga membangun karakter menjadi poin yang sangat penting," ungkap Ervawi, Kamis (15/7/2021).

Untuk diketahui, awal mula PISA adalah ketika Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang terdiri dari negara-negara maju berkumpul dan melakukan penelitian dengan mensurvei siswa-siswa di seluruh dunia. 

OECD memprediksi siswa seperti apa yang nantinya bisa beradaptasi dengan lingkungan dunia pada tahun 2035. Dan hasil survei menemukan bahwa, siswa dengan kemampuan problem solving atau pemecahan masalah yang mampu beradaptasi ke depan. Untuk membentuk siswa dengan kemampuan tersebut, maka  diciptakanlah PISA. 

"Jika siswa mampu menjawab tes PISA dengan nilai baik, insyaallah siswa ini akan bisa beradaptasi ke depan," jelas Ervawi. 

PISA sesungguhnya adalah suatu studi internasional di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh organisasi internasional bidang kerjasama pembangunan ekonomi (OECD) yang tujuannya untuk mendorong negara-negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih baik dan inklusif secara efektif. 

Studi PISA mengukur kompetensi yang dibutuhkan untuk kecakapan hidup. Studi PISA juga tidak hanya melaporkan hasil capaian literasi setiap negara, namun juga informasi mengenai aspek demografi, kebiasaan, persepsi serta aspirasi yang diperoleh dari data respon angket sekolah dan siswa. 

PISA digunakan untuk mendapatkan data-data perkembangan pendidikan secara akurat, membandingkan capaian kompetensi kecakapan hidup siswa Indonesia terhadap standar internasional serta mengetahui perkembangan capaian tersebut antar waktu, saling berbagi pengalaman serta praktik baik tentang sistem pendidikan dengan negara peserta PISA lainnya, dan mengetahui kekurangan suatu sistem pendidikan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang efektif.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut